Taylor Swift Batalkan Konser di Austria usai Ancaman Teroris
Kamis, 08 Agustus 2024 - 10:09 WIB
JAKARTA - Taylor Swift telah membatalkan konsernya di tiga kota di Vienna, Austria setelah polisi menangkap dua tersangka terkait dugaan rencana teroris.
Pengumuman itu disampaikan pada otoritas Austria usai mengonfirmasi penahanan dan potensi ancaman tersebut.
Padahal, Taylor Swift dijadwalkan tampil di Stadion Ernst Happel pada 8, 9 dan 10 Agustus. Namun, akibat ancaman itu membuat Swift terpaksa membatalkan konsernya. Hal ini dilakukan melalui promotor Barracuda Music di Austria.
"Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang," kata promotor di media sosial.
Penangkapan yang dilakukan pada Rabu pagi melibatkan seorang warga negara Austria berusia 19 tahun dan tersangka lain yang ditahan di hari yang sama.
Polisi Austria mengidentifikasi pemuda 19 tahun itu sebagai simpatisan ISIS yang telah berjanji setia kepada pemimpin kelompok itu pada awal Juli.
Polisi yakin para tersangka telah melakukan tindakan persiapan khusus untuk serangan teroris dan bahan peledak yang diduga disimpan di kediaman remaja berusia 19 tahun itu di Ternitz, Austria Hilir.
Pihak berwenang belum mengungkapkan informasi terperinci tentang tersangka kedua, tetapi kedua orang itu diyakini telah teradikalisasi secara daring.
Pengumuman itu disampaikan pada otoritas Austria usai mengonfirmasi penahanan dan potensi ancaman tersebut.
Padahal, Taylor Swift dijadwalkan tampil di Stadion Ernst Happel pada 8, 9 dan 10 Agustus. Namun, akibat ancaman itu membuat Swift terpaksa membatalkan konsernya. Hal ini dilakukan melalui promotor Barracuda Music di Austria.
"Dengan konfirmasi dari pejabat pemerintah tentang rencana serangan teroris di Stadion Ernst Happel, kami tidak punya pilihan selain membatalkan tiga pertunjukan yang dijadwalkan demi keselamatan semua orang," kata promotor di media sosial.
Penangkapan yang dilakukan pada Rabu pagi melibatkan seorang warga negara Austria berusia 19 tahun dan tersangka lain yang ditahan di hari yang sama.
Polisi Austria mengidentifikasi pemuda 19 tahun itu sebagai simpatisan ISIS yang telah berjanji setia kepada pemimpin kelompok itu pada awal Juli.
Polisi yakin para tersangka telah melakukan tindakan persiapan khusus untuk serangan teroris dan bahan peledak yang diduga disimpan di kediaman remaja berusia 19 tahun itu di Ternitz, Austria Hilir.
Pihak berwenang belum mengungkapkan informasi terperinci tentang tersangka kedua, tetapi kedua orang itu diyakini telah teradikalisasi secara daring.
tulis komentar anda