Jadi Juri World Steak Challenge 2024, Dims The Meat Guy Ingin Perkuat Konstribusi di Industri Daging Indonesia
Sabtu, 14 September 2024 - 15:15 WIB
JAKARTA - Dimas Ramadhan Pangestu atau dikenal sebagai Dims The Meat Guy menorehkan pencapaian baru di ranah industri daging Indonesia. Pria yang sudah tak asing lagi dalam seni mengolah daging sapi itu kini membawa namanya lebih jauh lagi.
Bulan September ini, Dims terpilih menjadi salah satu juri pada kompetisi prestisius World Steak Challenge 2024 yang dilangsungkan di Amsterdam, Belanda. Bersama deretan pegiat kuliner daging internasional lain, Dims membawa pengalaman, kontribusi, serta influence yang dimilikinya untuk menilai kontestan yang berlomba.
Terpilihnya Dims sebagai juri World Steak Challenge 2024 merupakan pencapaian luar biasa. Sebab, hadirnya Dims pada panel penjurian menjadikannya orang Indonesia pertama yang berhasil menduduki posisi tersebut.
“Dengan diundangnya saya ke acara tersebut, terlebih sebagai seorang juri, saya ingin menunjukkan bahwa cita rasa dan kompetensi kita dalam kuliner kelas atas, khususnya steak, dapat diakui dan diapresiasi pada kancah internasional," ujar Dims.
Sebagai informasi, penjurian World Steak Challenge 2024 telah berlangsung di Vlees & Co yang berlokasi di Amsterdam pada 11 September lalu. Terdapat 2 fase penjurian, di mana penjurian kontestan bersifat independen dan dipantau di setiap fase.
Tiap steak dinilai berdasarkan keunggulan masing-masing berdasarkan kriteria penjurian yang telah disepakati secara internasional. Steak yang diperlombakan juga diberi kode selama proses penjurian sehingga nama produsen dan negara asalnya tetap bersifat anonim sampai akhir dari kedua fase.
Menurut Dims, pencapaian ini bukan sekadar pengalaman yang baru. Melainkan tantangan untuk bisa membawa ilmu dan inovasi-inovasi baru bagi industri daging juga kuliner yang ada di Indonesia.
"Perjalanan saya dimulai sejak 2020, menjelajahi dunia digital dan media sosial. Saya yakin dengan menjadi bagian dari kompetisi bergengsi ini, keahlian saya yang telah dikenal dapat semakin memperkuat eksistensi Indonesia di industri daging dunia. Tentu saja, awalnya saya sulit percaya, seorang anak Bintaro seperti saya, dari sekian banyak orang lain. Semua juri adalah sosok yang luar biasa dan terkenal dengan keahlian masing-masing. Saya sangat terinspirasi oleh panel ini dan berharap dapat memperoleh banyak ilmu untuk berkontribusi lebih besar di Tanah Air," papar Dims.
Melalui pencapaiannya, Dims berharap industri kuliner Indonesia semakin dilirik oleh masyarakat internasional, serta membuka pintu yang lebih lebar bagi wisatawan asing untuk berkunjung dan berwisata kuliner ke Indonesia.
“Melalui networking bersama juri dan rekan-rekan seprofesi lainnya, pada kesempatan ini saya berharap semakin banyak turis yang dapat datang ke Indonesia dan mencicipi berbagai olahan chef Indonesia yang kualitasnya semakin baik,” tutup Dimas.
Bulan September ini, Dims terpilih menjadi salah satu juri pada kompetisi prestisius World Steak Challenge 2024 yang dilangsungkan di Amsterdam, Belanda. Bersama deretan pegiat kuliner daging internasional lain, Dims membawa pengalaman, kontribusi, serta influence yang dimilikinya untuk menilai kontestan yang berlomba.
Terpilihnya Dims sebagai juri World Steak Challenge 2024 merupakan pencapaian luar biasa. Sebab, hadirnya Dims pada panel penjurian menjadikannya orang Indonesia pertama yang berhasil menduduki posisi tersebut.
“Dengan diundangnya saya ke acara tersebut, terlebih sebagai seorang juri, saya ingin menunjukkan bahwa cita rasa dan kompetensi kita dalam kuliner kelas atas, khususnya steak, dapat diakui dan diapresiasi pada kancah internasional," ujar Dims.
Sebagai informasi, penjurian World Steak Challenge 2024 telah berlangsung di Vlees & Co yang berlokasi di Amsterdam pada 11 September lalu. Terdapat 2 fase penjurian, di mana penjurian kontestan bersifat independen dan dipantau di setiap fase.
Tiap steak dinilai berdasarkan keunggulan masing-masing berdasarkan kriteria penjurian yang telah disepakati secara internasional. Steak yang diperlombakan juga diberi kode selama proses penjurian sehingga nama produsen dan negara asalnya tetap bersifat anonim sampai akhir dari kedua fase.
Menurut Dims, pencapaian ini bukan sekadar pengalaman yang baru. Melainkan tantangan untuk bisa membawa ilmu dan inovasi-inovasi baru bagi industri daging juga kuliner yang ada di Indonesia.
"Perjalanan saya dimulai sejak 2020, menjelajahi dunia digital dan media sosial. Saya yakin dengan menjadi bagian dari kompetisi bergengsi ini, keahlian saya yang telah dikenal dapat semakin memperkuat eksistensi Indonesia di industri daging dunia. Tentu saja, awalnya saya sulit percaya, seorang anak Bintaro seperti saya, dari sekian banyak orang lain. Semua juri adalah sosok yang luar biasa dan terkenal dengan keahlian masing-masing. Saya sangat terinspirasi oleh panel ini dan berharap dapat memperoleh banyak ilmu untuk berkontribusi lebih besar di Tanah Air," papar Dims.
Melalui pencapaiannya, Dims berharap industri kuliner Indonesia semakin dilirik oleh masyarakat internasional, serta membuka pintu yang lebih lebar bagi wisatawan asing untuk berkunjung dan berwisata kuliner ke Indonesia.
“Melalui networking bersama juri dan rekan-rekan seprofesi lainnya, pada kesempatan ini saya berharap semakin banyak turis yang dapat datang ke Indonesia dan mencicipi berbagai olahan chef Indonesia yang kualitasnya semakin baik,” tutup Dimas.
(tsa)
tulis komentar anda