Hasil Autopsi Temukan Zat Narkoba di Tubuh Liam Payne, Salah Satunya Kokain
Selasa, 22 Oktober 2024 - 22:20 WIB
ARGENTINA - Hasil autopsi Liam Payne ditemukan zat narkoba dalam sistem tubuh mantan anggota One Direction itu saat meninggal dunia karena terjatuh dari balkon lantai tiga hotel di Buenos Aires, Argentina pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Dilansir dari Page Six, Selasa (22/10/2024), seorang sumber mengatakan kepada ABC News bahwa ditemukan zat narkoba kokain, crack dan benzodiazepin, yang merupakan jenis depresan, di dalam tubuh Liam Payne .
Selain itu, ditemukan kokain merah muda, obat rekreasional yang merupakan campuran metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya. ABC News juga melaporkan pipa aluminium rakitan yang digunakan untuk menggunakan narkoba juga ditemukan di dekatnya.
Di sisi lain, jenazah penyanyi asal Inggris itu akan tetap berada di Argentina hingga autopsi lengkap selesai.
Foto/Page Six
Payne meninggal dunia secara tragis setelah jatuh dari balkon lantai tiga kamarnya di Hotel CasaSur Palermo. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 31 tahun.
Polisi setempat sebelumnya mengatakan kepada TMZ bahwa mereka yakin ayah satu anak itu sedang berada di bawah pengaruh obat cristal, sebuah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami kegembiraan dan kesedihan yang ekstrem, yang sering kali membuat mereka agresif.
Dilansir dari Page Six, Selasa (22/10/2024), seorang sumber mengatakan kepada ABC News bahwa ditemukan zat narkoba kokain, crack dan benzodiazepin, yang merupakan jenis depresan, di dalam tubuh Liam Payne .
Selain itu, ditemukan kokain merah muda, obat rekreasional yang merupakan campuran metamfetamin, ketamin, MDMA, dan lainnya. ABC News juga melaporkan pipa aluminium rakitan yang digunakan untuk menggunakan narkoba juga ditemukan di dekatnya.
Di sisi lain, jenazah penyanyi asal Inggris itu akan tetap berada di Argentina hingga autopsi lengkap selesai.
Foto/Page Six
Baca Juga
Payne meninggal dunia secara tragis setelah jatuh dari balkon lantai tiga kamarnya di Hotel CasaSur Palermo. Ia mengembuskan napas terakhirnya di usia 31 tahun.
Polisi setempat sebelumnya mengatakan kepada TMZ bahwa mereka yakin ayah satu anak itu sedang berada di bawah pengaruh obat cristal, sebuah zat yang menyebabkan penggunanya mengalami kegembiraan dan kesedihan yang ekstrem, yang sering kali membuat mereka agresif.
Lihat Juga :
tulis komentar anda