Jordi Onsu Bagikan Pengalaman Pribadi tentang Toleransi dalam Konten Terbarunya
Sabtu, 02 November 2024 - 09:30 WIB
JAKARTA - Dalam konten terbarunya yang melanjutkan konten sebelumnya, Jordi Onsu berbagi pandangan mendalam mengenai toleransi antar agama. Jordi mengajak penonton untuk merenungkan arti penting menghormati keyakinan masing-masing individu tanpa mencari pengakuan dari sesama manusia.
Dalam kontennya ini Jordi ada mengutip ayat Al-Quran, Lakum dinukum waliyadin yang artinya itu (untukmu agamamu dan untukku agamaku) yang menurutnya menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki hak atas kepercayaannya sendiri. Menurut Jordi ini yang terpenting adalah pahala di mata Tuhan bukan sekadar validasi dari orang lain.
Jordi juga mengisahkan pengalaman pribadinya terkait kebiasaan tidak mengonsumsi daging babi. Menurutnya, keputusan itu bukanlah bagian dari aturan agama tertentu namun melainkan kebiasaan yang terbentuk sejak kecil oleh pengaruh ibunya.
Ketika bepergian, Jordi ini selalu memastikan makanan yang dikonsumsi bebas dari bahan tersebut menjadikannya suatu kebiasaan yang menggambarkan rasa hormatnya terhadap nilai yang dianutnya.
Dalam pernyataannya, Jordi menekankan bahwa batas toleransi agama adalah saling menghormati tanpa menghakimi. Bagi Jordi mengingatkan sesama dalam kebaikan adalah hal wajar namun tidak seharusnya bersifat menggurui.
Sebagai contoh, Jordi selalu berupaya memastikan makanan yang disajikan sesuai dengan pantangan atau larangan teman-temannya, seperti menghindari daging sapi bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsinya.
Di akhir kontennya, Jordi berbagi prinsip mengenai rezeki dan amal. Jordi meyakini bahwa rezeki yang diperoleh seseorang juga mengandung bagian bagi orang lain. Dalam semangat itu, Jordi secara rutin berdonasi tanpa membedakan latar belakang agama penerima. Menurut Jordi membantu sesama adalah panggilan kemanusiaan yang bukan sekadar soal agama.
Konten inspiratif ini mengajak audiensnya untuk memaknai toleransi sebagai fondasi kuat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Bagi kalian yang ingin melihat konten tentang pemahaman-pemahaman lainnya, jangan lupa kunjungi aku YouTube@jordionsu7204.
Dalam kontennya ini Jordi ada mengutip ayat Al-Quran, Lakum dinukum waliyadin yang artinya itu (untukmu agamamu dan untukku agamaku) yang menurutnya menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki hak atas kepercayaannya sendiri. Menurut Jordi ini yang terpenting adalah pahala di mata Tuhan bukan sekadar validasi dari orang lain.
Jordi juga mengisahkan pengalaman pribadinya terkait kebiasaan tidak mengonsumsi daging babi. Menurutnya, keputusan itu bukanlah bagian dari aturan agama tertentu namun melainkan kebiasaan yang terbentuk sejak kecil oleh pengaruh ibunya.
Ketika bepergian, Jordi ini selalu memastikan makanan yang dikonsumsi bebas dari bahan tersebut menjadikannya suatu kebiasaan yang menggambarkan rasa hormatnya terhadap nilai yang dianutnya.
Dalam pernyataannya, Jordi menekankan bahwa batas toleransi agama adalah saling menghormati tanpa menghakimi. Bagi Jordi mengingatkan sesama dalam kebaikan adalah hal wajar namun tidak seharusnya bersifat menggurui.
Sebagai contoh, Jordi selalu berupaya memastikan makanan yang disajikan sesuai dengan pantangan atau larangan teman-temannya, seperti menghindari daging sapi bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsinya.
Baca Juga
Di akhir kontennya, Jordi berbagi prinsip mengenai rezeki dan amal. Jordi meyakini bahwa rezeki yang diperoleh seseorang juga mengandung bagian bagi orang lain. Dalam semangat itu, Jordi secara rutin berdonasi tanpa membedakan latar belakang agama penerima. Menurut Jordi membantu sesama adalah panggilan kemanusiaan yang bukan sekadar soal agama.
Konten inspiratif ini mengajak audiensnya untuk memaknai toleransi sebagai fondasi kuat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat. Bagi kalian yang ingin melihat konten tentang pemahaman-pemahaman lainnya, jangan lupa kunjungi aku YouTube@jordionsu7204.
(dra)
tulis komentar anda