Dokter Reza Gladys dan dr. Attaubah Mufid Beri Penghargaan Para Disabilitas
Kamis, 07 November 2024 - 18:39 WIB
JAKARTA - Pasangan dokter yang selalu aktif dan bersinar dengan kabar baiknya, dr. Reza Gladys dan dr. Attaubah Mufid menggelar acara Glafidsya Annual Awards yang ditujukan kepada kaum disabilitas berprestasi, Kamis, 17 Oktober 2024 di Aviary Park, Bintaro.
Apresiasi Glafidsya adalah sebuah ajang penghargaan yang diselenggarakan untuk mengapresiasi individu kalangan disabilitas, kaum rentan, kaum marjinal, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang seperti seni, olahraga, pendidikan, teknologi, bisnis, dan advokasi sosial.
Dalam acara ini digelar bertujuan untuk merayakan prestasi, dedikasi, dan ketangguhan mereka, serta menginspirasi masyarakat untuk lebih inklusif dan mendukung potensi yang dimiliki.
Menurut dr. Reza Gladys ada beberapa hal yang melatarbelakangi ia dan suaminya menggelar acara tersebut.
“Kurangnya penghargaan formal. Tidak banyak platform formal atau penghargaan yang secara khusus merayakan prestasi kaum disabilitas, sehingga dampak positif dari kontribusi mereka sering tidak terangkat. Kedua, minimnya kesadaran tentang inklusi. Banyak perusahaan dan organisasi belum sepenuhnya memahami atau menerapkan prinsip inklusi di tempat kerja, yang mengakibatkan terbatasnya akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas,” kata dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM founder Glafidsya Aesthetic Clinic dan Dermagloss di lokasi.
Sang suami, dr. Attaubah Mufid juga menambahkan alasan lainnya mengapa mereka menggelar acara tersebut. Menurutnya masih banyak stigma yang salah bahwa disabilitas berarti ketidakmampuan, sehingga orang dengan disabilitas sering dianggap tidak mampu bersaing atau berprestasi dalam berbagai bidang.
“Lalu kurangnya apresiasi. Kontribusi dan pencapaian individu disabilitas di berbagai profesi sering kali tidak terlihat atau diabaikan oleh masyarakat umum dan media. Maka dari itu saya dan istri tergerak hatinya untuk membuat acara ini,” ungkap dr. Attaubah Mufid.
Adapun narasumber disabilitas yang menjadi sosok inspiratinya adalah Anton Mirzaputra selaku penyanyi, Jamaica Cafe Vokalis, Short Movie “Tanpa Batas”. Lalu ada Patricia Saerang seorang pelulis dan Ketua Yayasan Sentra Disabilitas, Member AMFPA. Berikutnya ada Rachel Stefanie Halim sang Penulis Buku “Aku Buta Tapi Melihat dan Aku Tidak Buta”.
“Kita sangat menyayangkan kurangnya role model atau sosok inspiratif dari kalangan disabilitas yang bisa memotivasi masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Masyarakat umum dan dunia usaha mungkin tidak sepenuhnya menyadari potensi luar biasa yang dimiliki oleh kaum disabilitas dalam berbagai sektor. Kita harus berikan mereka penghargaan,” ujar dr. Attaubah Mufid.
Dalam kesempatan itu, keduanya memberikan uang tunai senilai Rp 10 juta dan produk skincare kepada sejumlah kaum disabilitas.
“Individu dengan disabilitas mungkin merasa tidak diakui atau dihargai atas usaha dan prestasi mereka, yang dapat menghambat motivasi serta perkembangan karier mereka. Maka dari itu yuk kita semakin rajin memperhatikan mereka,” ungkap dr. Reza Gladys, Dipl.AAAM
Apresiasi Glafidsya adalah sebuah ajang penghargaan yang diselenggarakan untuk mengapresiasi individu kalangan disabilitas, kaum rentan, kaum marjinal, yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam berbagai bidang seperti seni, olahraga, pendidikan, teknologi, bisnis, dan advokasi sosial.
Dalam acara ini digelar bertujuan untuk merayakan prestasi, dedikasi, dan ketangguhan mereka, serta menginspirasi masyarakat untuk lebih inklusif dan mendukung potensi yang dimiliki.
Menurut dr. Reza Gladys ada beberapa hal yang melatarbelakangi ia dan suaminya menggelar acara tersebut.
“Kurangnya penghargaan formal. Tidak banyak platform formal atau penghargaan yang secara khusus merayakan prestasi kaum disabilitas, sehingga dampak positif dari kontribusi mereka sering tidak terangkat. Kedua, minimnya kesadaran tentang inklusi. Banyak perusahaan dan organisasi belum sepenuhnya memahami atau menerapkan prinsip inklusi di tempat kerja, yang mengakibatkan terbatasnya akses kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas,” kata dr. Reza Gladys, Dipl. AAAM founder Glafidsya Aesthetic Clinic dan Dermagloss di lokasi.
Sang suami, dr. Attaubah Mufid juga menambahkan alasan lainnya mengapa mereka menggelar acara tersebut. Menurutnya masih banyak stigma yang salah bahwa disabilitas berarti ketidakmampuan, sehingga orang dengan disabilitas sering dianggap tidak mampu bersaing atau berprestasi dalam berbagai bidang.
“Lalu kurangnya apresiasi. Kontribusi dan pencapaian individu disabilitas di berbagai profesi sering kali tidak terlihat atau diabaikan oleh masyarakat umum dan media. Maka dari itu saya dan istri tergerak hatinya untuk membuat acara ini,” ungkap dr. Attaubah Mufid.
Adapun narasumber disabilitas yang menjadi sosok inspiratinya adalah Anton Mirzaputra selaku penyanyi, Jamaica Cafe Vokalis, Short Movie “Tanpa Batas”. Lalu ada Patricia Saerang seorang pelulis dan Ketua Yayasan Sentra Disabilitas, Member AMFPA. Berikutnya ada Rachel Stefanie Halim sang Penulis Buku “Aku Buta Tapi Melihat dan Aku Tidak Buta”.
“Kita sangat menyayangkan kurangnya role model atau sosok inspiratif dari kalangan disabilitas yang bisa memotivasi masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif. Masyarakat umum dan dunia usaha mungkin tidak sepenuhnya menyadari potensi luar biasa yang dimiliki oleh kaum disabilitas dalam berbagai sektor. Kita harus berikan mereka penghargaan,” ujar dr. Attaubah Mufid.
Dalam kesempatan itu, keduanya memberikan uang tunai senilai Rp 10 juta dan produk skincare kepada sejumlah kaum disabilitas.
“Individu dengan disabilitas mungkin merasa tidak diakui atau dihargai atas usaha dan prestasi mereka, yang dapat menghambat motivasi serta perkembangan karier mereka. Maka dari itu yuk kita semakin rajin memperhatikan mereka,” ungkap dr. Reza Gladys, Dipl.AAAM
(tar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda