Menguak Fakta Hantu Jawa: Farel Tarek Bahas Kategori Hantu dalam Bocah Sotoy
Senin, 25 November 2024 - 13:00 WIB
JAKARTA - Konten kreator Farel Tarek kali ini mengajak penontonnya untuk mengenal lebih dalam dunia mistis Indonesia melalui segmen Bocah Sotoy. Dengan pembawaan yang humoris, Farel membahas lima jenis hantu Jawa berdasarkan kajian antropolog Clifford Geertz, yang menjelaskan tentang variasi sosok mistis dalam Religion of Java.
Farel memulai dengan jenis pertama, memedi, yang digambarkan sebagai hantu receh dengan kekuatan terbatas, seperti pocong, sundel bolong, hingga wewe gombel. Hantu-hantu ini umumnya dianggap mengganggu tetapi tidak terlalu berbahaya. Lalu, ada lelembut, roh yang bekerja dengan merasuki manusia, seringkali dianggap berbahaya karena bisa menyebabkan sakit atau bahkan kegilaan.
Jenis ketiga adalah tuyul, yang dalam budaya Jawa dipercaya sebagai makhluk yang bisa membantu mencuri uang. Farel menjelaskan juga tentang demit, hantu yang mendiami tempat-tempat seperti pohon atau sumber air dan dipercaya bisa mengabulkan permintaan tertentu. Terakhir, ada danyang, sosok roh penjaga desa yang diyakini memiliki kekuatan besar dan bisa melindungi warga.
Menariknya, Farel membandingkan perbedaan hantu Indonesia dengan hantu Barat. Menurutnya, hantu Indonesia lebih menyeramkan, sebab lebih dipengaruhi oleh latar budaya lokal. Sebagai contoh, Farel menyebutkan bahwa hantu Barat seperti Drakula atau Valak biasanya berada di kastil atau rumah kosong, sedangkan hantu Nusantara sering ditemukan di alam terbuka atau tempat-tempat sakral.
Farel menyimpulkan bahwa perbedaan ini lahir dari kepercayaan dan imajinasi masyarakat setempat. “Hantu di Indonesia tuh lebih seram, artinya masyarakat kita lebih kreatif” ujarnya sambil bercanda. Mau tahu lebih lanjut soal hantu lokal? tonton di akun YouTube @farelogic dan saksikan segmen menarik di Bocah Sotoy!
Farel memulai dengan jenis pertama, memedi, yang digambarkan sebagai hantu receh dengan kekuatan terbatas, seperti pocong, sundel bolong, hingga wewe gombel. Hantu-hantu ini umumnya dianggap mengganggu tetapi tidak terlalu berbahaya. Lalu, ada lelembut, roh yang bekerja dengan merasuki manusia, seringkali dianggap berbahaya karena bisa menyebabkan sakit atau bahkan kegilaan.
Jenis ketiga adalah tuyul, yang dalam budaya Jawa dipercaya sebagai makhluk yang bisa membantu mencuri uang. Farel menjelaskan juga tentang demit, hantu yang mendiami tempat-tempat seperti pohon atau sumber air dan dipercaya bisa mengabulkan permintaan tertentu. Terakhir, ada danyang, sosok roh penjaga desa yang diyakini memiliki kekuatan besar dan bisa melindungi warga.
Menariknya, Farel membandingkan perbedaan hantu Indonesia dengan hantu Barat. Menurutnya, hantu Indonesia lebih menyeramkan, sebab lebih dipengaruhi oleh latar budaya lokal. Sebagai contoh, Farel menyebutkan bahwa hantu Barat seperti Drakula atau Valak biasanya berada di kastil atau rumah kosong, sedangkan hantu Nusantara sering ditemukan di alam terbuka atau tempat-tempat sakral.
Baca Juga
Farel menyimpulkan bahwa perbedaan ini lahir dari kepercayaan dan imajinasi masyarakat setempat. “Hantu di Indonesia tuh lebih seram, artinya masyarakat kita lebih kreatif” ujarnya sambil bercanda. Mau tahu lebih lanjut soal hantu lokal? tonton di akun YouTube @farelogic dan saksikan segmen menarik di Bocah Sotoy!
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda