Kenapa APT Bruno-Rose Dilarang di Malaysia?
Selasa, 26 November 2024 - 22:00 WIB
JAKARTA - Kenapa APT Bruno-Rose dilarang di Malaysia? Padahal, lagu ini begitu populer dan baru saja meraih penghargaan "Global Sensation" di MAMA Awards 2024 di Kyocera Dome Osaka, Jepang.
Bukan tanpa alasan lagu APT dilarang di Malaysia. Kementerian Kesehatan Malaysia menilai lagu tersebut bertentangan dengan budaya Timur, khususnya di Negeri Jiran. Tembang itu menilai berpotensi berbahaya.
"Istilah apartemen dalam lagu tersebut digunakan sebagai tempat godaan, yang menormalkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Timur," kata Kementerian Kesehatan Malaysia.
Penafsiran ini menimbulkan kekhawatiran bahwa lagu tersebut secara tidak sengaja dapat mendorong sikap atau perilaku tertentu pada pendengar usia muda.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga menunjukkan bahwa APT telah menjadi lagu latar populer untuk unggahan media sosial. Hal ini telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Kekhawatiran utama tampaknya adalah bahwa pendengar yang lebih muda, terutama anak-anak, dapat secara tidak sengaja terpapar lirik tersebut. Sehingga terus mengulanginya tanpa memahami implikasi potensialnya.
"Yang lebih memprihatinkan lagi adalah lagu ini sering digunakan dalam video media sosial dan diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ada risiko nyata bahwa anak-anak mungkin tanpa sadar ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu ini," tutur akun Kementerian Kesehatan Malaysia.
Bukan tanpa alasan lagu APT dilarang di Malaysia. Kementerian Kesehatan Malaysia menilai lagu tersebut bertentangan dengan budaya Timur, khususnya di Negeri Jiran. Tembang itu menilai berpotensi berbahaya.
Kenapa APT Bruno-Rose Dilarang di Malaysia?
Dilansir Koreaboo, Kementerian Kesehatan Malaysia melalui media sosialnya mempertanyakan dampak lagu tersebut dalam sebuah unggahan dengan pertanyaan, "Sudahkah Anda mendengarkan APT milik Rose dan Bruno Mars?"."Istilah apartemen dalam lagu tersebut digunakan sebagai tempat godaan, yang menormalkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Timur," kata Kementerian Kesehatan Malaysia.
Penafsiran ini menimbulkan kekhawatiran bahwa lagu tersebut secara tidak sengaja dapat mendorong sikap atau perilaku tertentu pada pendengar usia muda.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga menunjukkan bahwa APT telah menjadi lagu latar populer untuk unggahan media sosial. Hal ini telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.
Kekhawatiran utama tampaknya adalah bahwa pendengar yang lebih muda, terutama anak-anak, dapat secara tidak sengaja terpapar lirik tersebut. Sehingga terus mengulanginya tanpa memahami implikasi potensialnya.
"Yang lebih memprihatinkan lagi adalah lagu ini sering digunakan dalam video media sosial dan diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Ada risiko nyata bahwa anak-anak mungkin tanpa sadar ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu ini," tutur akun Kementerian Kesehatan Malaysia.
tulis komentar anda