Tur Eras Taylor Swift Berakhir, Raup Pendapatan Rp32 Triliun
Selasa, 17 Desember 2024 - 10:20 WIB
JAKARTA - Taylor Swift baru saja menyelesaikan Tur Eras di Vancouver pada minggu lalu. Menariknya, tur konser ini meraup pendapat daripada tur musisi mana pun dalam sejarah. Fantastis!
Taylor Swift diketahui telah menyambangi 149 tempat di 21 negara dan Tur Eras ini meraup lebih dari 2 miliar USD atau sekira Rp32 triliun, menurut Pollstar.
Dikutip business insider, angka itu sebagian besar disebabkan oleh banyaknya pertunjukan yang dia mainkan dan dihadiri oleh lebih dari 10 juta orang dan ini terjadi karena ada strategi dalam turnya yang membantunya memaksimalkan keuntungan dari setiap konsernya.
Swift menghabiskan delapan malam di London dan enam malam di kota-kota, seperti Toronto, Los Angeles dan Singapura. Sementara, dia melewatkan kota-kota terdekat yang pernah dia kunjungi dalam tur sebelumnya, seperti Ottawa dan Pasadena.
Asumsi bisnis yang mendasari keuntungan besar ini adalah bahwa Swifties akan bepergian dan membayar banyak uang untuk tiket, di mana pun Taylor Swift tampil. Ternyata benar, semua pertunjukannya terjual habis.
Bermain di lebih sedikit kota berarti lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk produksi, perjalanan dan tenaga kerja, yang pada gilirannya berarti lebih banyak keuntungan bagi Swift dan timnya.
"Ini secara signifikan mengurangi biaya overhead tur," kata Nathan Hubbard, mantan CEO Ticketmaster yang mendirikan firma manajemen Firebird.
Taylor Swift diketahui telah menyambangi 149 tempat di 21 negara dan Tur Eras ini meraup lebih dari 2 miliar USD atau sekira Rp32 triliun, menurut Pollstar.
Dikutip business insider, angka itu sebagian besar disebabkan oleh banyaknya pertunjukan yang dia mainkan dan dihadiri oleh lebih dari 10 juta orang dan ini terjadi karena ada strategi dalam turnya yang membantunya memaksimalkan keuntungan dari setiap konsernya.
Swift menghabiskan delapan malam di London dan enam malam di kota-kota, seperti Toronto, Los Angeles dan Singapura. Sementara, dia melewatkan kota-kota terdekat yang pernah dia kunjungi dalam tur sebelumnya, seperti Ottawa dan Pasadena.
Asumsi bisnis yang mendasari keuntungan besar ini adalah bahwa Swifties akan bepergian dan membayar banyak uang untuk tiket, di mana pun Taylor Swift tampil. Ternyata benar, semua pertunjukannya terjual habis.
Bermain di lebih sedikit kota berarti lebih sedikit uang yang dihabiskan untuk produksi, perjalanan dan tenaga kerja, yang pada gilirannya berarti lebih banyak keuntungan bagi Swift dan timnya.
"Ini secara signifikan mengurangi biaya overhead tur," kata Nathan Hubbard, mantan CEO Ticketmaster yang mendirikan firma manajemen Firebird.
Lihat Juga :
tulis komentar anda