Mengenal Sindrom Williams, Penyakit yang Diderita Anak Dede Sunandar
Sabtu, 04 Januari 2025 - 09:00 WIB
JAKARTA - Dede Sunandar berbagi cerita mengenai buah hatinya, Ladzan Syafiq Sunandar mengidap Sindrom Williams sejak usia tiga bulan, penyakit langka yang mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak.
Akibat penyakit langka itu, putranya yang kini berusia tujuh tahun itu mengalami penyempitan jantung dan paru-paru. "Kalau dari dokter memang begitu, tumbuh kembang anak akan berbeda dari anak normal lainnya, contohnya dua tahun divonis gak bisa jalan. Tapi satu tahun 8 bulan bisa jalan, sekarang memang katanya nih anak gak bisa bicara sampai umur 13 tahun, tapi kan bagaimana Allah berkehendak," ujarnya.
Sindrom Williams, juga dikenal sebagai sindrom Williams-Beuren, kondisi genetik langka yang berkaitan dengan perkembangan saraf yang ditandai dengan banyak gejala termasuk ciri fisik unik, perkembangan tertunda, tantangan kognitif, dan kelainan kardiovaskular.
Sindrom Williams dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk di masa kanak-kanak, dan sebagian besar orang dewasa dengan kondisi tersebut bertubuh lebih pendek dari rata-rata. Sindrom Williams juga dapat menyebabkan masalah endokrin seperti terlalu banyak kalsium dalam darah dan urin, tiroid yang kurang aktif dan pubertas dini.
Anak-anak mungkin memiliki cacat lahir yang melibatkan jantung atau pembuluh darah di sekitarnya yang terkadang memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya. Mereka akan memerlukan tes darah dan urine rutin untuk menjaga kesehatan ginjal.
Akibat penyakit langka itu, putranya yang kini berusia tujuh tahun itu mengalami penyempitan jantung dan paru-paru. "Kalau dari dokter memang begitu, tumbuh kembang anak akan berbeda dari anak normal lainnya, contohnya dua tahun divonis gak bisa jalan. Tapi satu tahun 8 bulan bisa jalan, sekarang memang katanya nih anak gak bisa bicara sampai umur 13 tahun, tapi kan bagaimana Allah berkehendak," ujarnya.
Mengenal Penyakit Sindrom Williams
Dikutip Cleveland Clinic, sindrom williams adalah kondisi genetik langka yang ditandai dengan ciri fisik unik, keterlambatan perkembangan kognitif dan potensi masalah kardiovaskular. Anak-anak yang lahir dengan sindrom Williams dapat memiliki harapan hidup normal, tetapi dapat mengalami efek samping dari kondisi tersebut yang dapat memengaruhi prognosis mereka.Sindrom Williams, juga dikenal sebagai sindrom Williams-Beuren, kondisi genetik langka yang berkaitan dengan perkembangan saraf yang ditandai dengan banyak gejala termasuk ciri fisik unik, perkembangan tertunda, tantangan kognitif, dan kelainan kardiovaskular.
Sindrom Williams dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk di masa kanak-kanak, dan sebagian besar orang dewasa dengan kondisi tersebut bertubuh lebih pendek dari rata-rata. Sindrom Williams juga dapat menyebabkan masalah endokrin seperti terlalu banyak kalsium dalam darah dan urin, tiroid yang kurang aktif dan pubertas dini.
Sindrom Williams Menyerang Siapa Saja?
Sindrom Williams biasanya terjadi ketika seseorang kehilangan sebagian kecil kromosom 7. Ini berarti bahwa kebanyakan orang dengan sindrom Williams tidak mewarisi kondisi tersebut dari orang tua. Orang dengan sindrom Williams memiliki peluang 50% untuk mewariskan kondisi tersebut kepada anak-anak mereka. Namun, Sindrom Williams adalah kondisi langka yang diperkirakan terjadi pada 1 dari setiap 10.000 kelahiran di Amerika Serikat.Bagaimana Sindrom Williams Memengaruhi Anak?
Seiring pertumbuhan anak, mereka mungkin menghadapi tantangan sebagai akibat dari diagnosis mereka, tetapi mereka dapat mencapai potensi penuh dengan intervensi dan pengobatan dini.Anak-anak mungkin memiliki cacat lahir yang melibatkan jantung atau pembuluh darah di sekitarnya yang terkadang memerlukan pembedahan untuk memperbaikinya. Mereka akan memerlukan tes darah dan urine rutin untuk menjaga kesehatan ginjal.
Lihat Juga :
tulis komentar anda