Begini Situasi di China usai Wabah Virus HMPV Melanda
Rabu, 08 Januari 2025 - 15:20 WIB
CHINA - China menghadapi lonjakan kasus human metapneumovirus (HMPV) yang menyebabkan kekhawatiran publik. Terutama di wilayah utara seperti Beijing dan Hebei.
HMPV yang merupakan virus pernapasan ini dilaporkan memengaruhi anak-anak dan orang tua. Namun otoritas kesehatan memastikan bahwa situasi di China masih terkendali dengan langkah pencegahan sederhana seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (8/1/2025), para ahli menegaskan bahwa situasi ini bukanlah hal baru dan tidak memerlukan kepanikan berlebihan.
Pihak berwenang di China melaporkan peningkatan kasus HMPV pada anak-anak di bawah usia 14 tahun, terutama di wilayah utara seperti Beijing, Tianjin, dan Hebei. Wilayah ini lebih dingin dibandingkan bagian selatan, sehingga virus cenderung bertahan lebih lama di musim dingin.
Namun, otoritas kesehatan menegaskan bahwa lonjakan ini wajar dalam konteks musim flu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CDC), HMPV kini menjadi salah satu dari tiga penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut, bersama influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).
Data mingguan CDC menunjukkan insiden HMPV naik 0,1 poin persentase menjadi 6,2 persen dari total kasus penyakit pernapasan akut. Meski terdapat tanda-tanda peningkatan kewaspadaan publik, seperti lebih banyaknya penggunaan masker di transportasi umum, rumah sakit di Beijing masih beroperasi dengan normal tanpa antrean panjang.
Konsultasi medis juga tetap dapat dilakukan pada hari yang sama, menandakan bahwa fasilitas kesehatan belum kewalahan menghadapi lonjakan ini. Di sisi lain, HMPV pertama kali ditemukan pada 2001 dan telah menyebar di seluruh dunia.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat, terutama pada kelompok rentan seperti anak kecil, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Penyebarannya mirip dengan influenza, melalui tetesan cairan dari batuk atau bersin, kontak langsung, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
HMPV yang merupakan virus pernapasan ini dilaporkan memengaruhi anak-anak dan orang tua. Namun otoritas kesehatan memastikan bahwa situasi di China masih terkendali dengan langkah pencegahan sederhana seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Dilansir dari The Straits Times, Rabu (8/1/2025), para ahli menegaskan bahwa situasi ini bukanlah hal baru dan tidak memerlukan kepanikan berlebihan.
Pihak berwenang di China melaporkan peningkatan kasus HMPV pada anak-anak di bawah usia 14 tahun, terutama di wilayah utara seperti Beijing, Tianjin, dan Hebei. Wilayah ini lebih dingin dibandingkan bagian selatan, sehingga virus cenderung bertahan lebih lama di musim dingin.
Namun, otoritas kesehatan menegaskan bahwa lonjakan ini wajar dalam konteks musim flu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CDC), HMPV kini menjadi salah satu dari tiga penyebab utama infeksi saluran pernapasan akut, bersama influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).
Data mingguan CDC menunjukkan insiden HMPV naik 0,1 poin persentase menjadi 6,2 persen dari total kasus penyakit pernapasan akut. Meski terdapat tanda-tanda peningkatan kewaspadaan publik, seperti lebih banyaknya penggunaan masker di transportasi umum, rumah sakit di Beijing masih beroperasi dengan normal tanpa antrean panjang.
Konsultasi medis juga tetap dapat dilakukan pada hari yang sama, menandakan bahwa fasilitas kesehatan belum kewalahan menghadapi lonjakan ini. Di sisi lain, HMPV pertama kali ditemukan pada 2001 dan telah menyebar di seluruh dunia.
Virus ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan ringan hingga berat, terutama pada kelompok rentan seperti anak kecil, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Penyebarannya mirip dengan influenza, melalui tetesan cairan dari batuk atau bersin, kontak langsung, atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda