Virus HMPV Terdeteksi di Indonesia Sejak 2001, Gejalanya Batuk dan Demam

Jum'at, 10 Januari 2025 - 14:20 WIB
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) dilaporkan telah lama terdeteksi di Indonesia yakni sejak 2001. HMPV umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam. Foto/Getty Images
JAKARTA - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) dilaporkan telah lama terdeteksi di Indonesia yakni sejak 2001. HMPV umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang bisa sembuh dengan perawatan sederhana.

Kasus dengan gejala berat, seperti infeksi saluran pernapasan bawah termasuk pneumonia, sangat jarang terjadi. Berdasarkan data Cleveland Clinic 2023, hanya sekitar 5 persen hingga 16 persen anak yang terpapar HMPV mengalami komplikasi tersebut.

“Virus HMPV sudah ada sejak tahun 2001 dan merupakan penyakit musiman. Kasusnya cenderung meningkat setiap tahun pada musim dingin atau awal musim semi di daerah beriklim sedang,” kata dr. Theresia Novi, Sp.PK, Subsp.P.I (K) berdasarkan keterangan resmi Halodoc, Jumat (10/1/2025).

Menurut suatu artikel tinjauan sistemik dari Xin Wang di Lancet Global Health pada 2021, tingkat kematian akibat infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak di bawah usia 5 tahun yang dapat dikaitkan dengan HMPV adalah sebesar 1 persen.





Penelitian dari berbagai periode dan wilayah juga menunjukkan angka prevalensi HMPV yang cukup rendah ketika dibandingkan dengan seluruh jumlah kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Beberapa kasus telah lama ada dan dipantau secara konsisten oleh berbagai negara. Di Beijing, penelitian Cong pada 2017–2019 mencatat prevalensi 7,9 persen dari total kasus ISPA, dengan mayoritas kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.



Di Singapura, penelitian Loo pada 2007 menemukan prevalensi sebesar 5,3 persen. Di India, data Devanathan menunjukkan peningkatan kasus dari November 2022 hingga Maret 2023, dengan prevalensi 9,3 persen, yang memuncak pada bulan Desember dan Januari.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More