Datang untuk Pergi, Mahen Berbagi Kisah Toxic Relationship
Rabu, 23 September 2020 - 11:15 WIB
JAKARTA - Dua single pertamanya meraup sukses, penyanyi Petrus Mahendra atau yang kerap disapa Mahen kembali meluncurkan lagu terbarunya berjudul Datang untuk Pergi. Sebelumnya, Mahen merilis single debutnya Pura-Pura Lupa pada 29 November 2019, dan dilanjutkan dengan Luka yang Ku Rindu.
(Baca juga: Proses Rekaman d'Masiv di Abbey Road Berlangsung Ajaib )
Kedua single awal Mahen itu menuai kesuksesan dan menjadi trending lagu di situs berbagi video YouTube . Bukan hanya itu, lagunya juga banyak dinyanyikan ulang para Youtuber dalam berbagai versi bahasa. Pada awalnya, Mahen sendiri juga sudah dikenal sebagai penyanyi cover lagu-lagu hits di Instagram dan YouTube.
Dalam single ketiga Mahen yang berjudul Datang untuk Pergi, sang penulis Pika Iskandar ingin menyampaikan cerita tentang toxic relationship . Selain Pika Iskandar, single Datang untuk Pergi ini turut melibatkan Tito P Soenardi sebagai pengaransemen musik, serta Ayoe Purnamasari sebagai vocal director.
"Lagu ini tentang hubungan percintaan sepasang kekasih yang sebenarnya awalnya baik-baik aja, sampai mereka dihadapkan pada masalah yang membuat mereka terus saling menyakiti. Tapi sebenernya masih sama-sama berharap untuk terus bersama. Jadi seperti memberikan 'warning', jangan datang lagi kalau nanti akhirnya berpisah. Jangan kembali kalau untuk menyakiti," terang Mahen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Uniknya, baru di single ketiga ini Mahen akhirnya bisa berjumpa secara langsung dengan Pika Iskandar untuk kali pertama. "Dua laguku sebelumnya beliau juga yang ciptakan, tapi belum pernah ada kesempatan untuk bertemu secara langsung. Dan untuk workshop lagu ini dilakukan langsung di hari rekaman itu bersama Kak Pika, Kak Ayou dan Mas Tito," kata Mahen.
Mahen juga mengakui bahwa dalam proses rekaman lagu ini dirinya bisa lebih rileks dan percaya diri ketimbang saat menjalani rekaman di lagu-lagu sebelumnya, yang mana dia memiliki ketakutan-ketakutan tersendiri. Dia mengungkapkan, apabila dalam single pertama ada ketakutan mungkin karena belum memiliki pengalaman menjalani rekaman. Lalu, pada single kedua lebih pada apakah lagu ini bisa diterima oleh banyak orang seperti lagu sebelumnya.
Sementara itu, situasi serba sulit yang dialami banyak orang di masa pandemi ini turut dirasakan Mahen. Meski saat ini masih belum bisa tampil off-air untuk menghibur penggemarnya, Mahen tetap mampu produktif menghasilkan karya.
(Baca juga: BTS Jadi Pembicara Khusus di Sidang Umum PBB ke-75 )
"Menurutku, apapun yang kita keluarkan di masa pandemi ini, kalau kita tulus membuat karya untuk menghibur orang, buatku itu nanti akan menjadi berkah dan nikmat. Pokoknya semoga lagu ini bisa diterima dengan tulus di hati orang-orang yang mendengarkan. Semoga lagu ini bisa mengudara di mana-mana, di mana pun itu," harap Mahen.
(Baca juga: Proses Rekaman d'Masiv di Abbey Road Berlangsung Ajaib )
Kedua single awal Mahen itu menuai kesuksesan dan menjadi trending lagu di situs berbagi video YouTube . Bukan hanya itu, lagunya juga banyak dinyanyikan ulang para Youtuber dalam berbagai versi bahasa. Pada awalnya, Mahen sendiri juga sudah dikenal sebagai penyanyi cover lagu-lagu hits di Instagram dan YouTube.
Dalam single ketiga Mahen yang berjudul Datang untuk Pergi, sang penulis Pika Iskandar ingin menyampaikan cerita tentang toxic relationship . Selain Pika Iskandar, single Datang untuk Pergi ini turut melibatkan Tito P Soenardi sebagai pengaransemen musik, serta Ayoe Purnamasari sebagai vocal director.
"Lagu ini tentang hubungan percintaan sepasang kekasih yang sebenarnya awalnya baik-baik aja, sampai mereka dihadapkan pada masalah yang membuat mereka terus saling menyakiti. Tapi sebenernya masih sama-sama berharap untuk terus bersama. Jadi seperti memberikan 'warning', jangan datang lagi kalau nanti akhirnya berpisah. Jangan kembali kalau untuk menyakiti," terang Mahen dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9).
Uniknya, baru di single ketiga ini Mahen akhirnya bisa berjumpa secara langsung dengan Pika Iskandar untuk kali pertama. "Dua laguku sebelumnya beliau juga yang ciptakan, tapi belum pernah ada kesempatan untuk bertemu secara langsung. Dan untuk workshop lagu ini dilakukan langsung di hari rekaman itu bersama Kak Pika, Kak Ayou dan Mas Tito," kata Mahen.
Mahen juga mengakui bahwa dalam proses rekaman lagu ini dirinya bisa lebih rileks dan percaya diri ketimbang saat menjalani rekaman di lagu-lagu sebelumnya, yang mana dia memiliki ketakutan-ketakutan tersendiri. Dia mengungkapkan, apabila dalam single pertama ada ketakutan mungkin karena belum memiliki pengalaman menjalani rekaman. Lalu, pada single kedua lebih pada apakah lagu ini bisa diterima oleh banyak orang seperti lagu sebelumnya.
Sementara itu, situasi serba sulit yang dialami banyak orang di masa pandemi ini turut dirasakan Mahen. Meski saat ini masih belum bisa tampil off-air untuk menghibur penggemarnya, Mahen tetap mampu produktif menghasilkan karya.
(Baca juga: BTS Jadi Pembicara Khusus di Sidang Umum PBB ke-75 )
"Menurutku, apapun yang kita keluarkan di masa pandemi ini, kalau kita tulus membuat karya untuk menghibur orang, buatku itu nanti akan menjadi berkah dan nikmat. Pokoknya semoga lagu ini bisa diterima dengan tulus di hati orang-orang yang mendengarkan. Semoga lagu ini bisa mengudara di mana-mana, di mana pun itu," harap Mahen.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda