Serasa Makan dan Minum di Kebun yang Rimbun

Sabtu, 26 September 2020 - 11:55 WIB
Resto Bale mengadopsi konsep makan dan minum di kebun. Terdapat sejumlah bale yang tersebar di resto itu. Foto/Koran SINDO/Hambali
TANGERANG SELATAN - Menikmati masakan di tengah rerimbunan alam yang asri mungkin sudah sangat sulit dicari saat ini. Pesatnya pembangunan gedung-gedung tinggi, menyebabkan lahan hijau mulai terkikis. Tentu kerinduan pencinta kuliner yang ingin bernostalgia dengan suasana alam liar bisa terpecahkan di rumah makan Bale. Resto sederhana itu terletak di Jalan Keluarga Nipan Muja, Parigi Baru, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).

Lokasinya berada di antara Mapolsek Pondok Aren dan Masjid Bani Umar. Resto kuliner Bale tak terlalu mencolok jika dilihat dari sisi jalan raya karena menuju ke sana harus masuk sekitar 20 meter mengikuti jalan kecil dengan lebar seukuran 1 mobil. (Baca: Pentingnya Mengajarkan Adab Makan Kepada Anak)

Resto Bale mengadopsi konsep makan dan minum di kebun. Terdapat sejumlah bale yang tersebar di resto itu. Sedang di bagian sisi kanan-kirinya terdapat rerimbunan pohon, salah satunya pohon bambu dengan batang-batang kecil.



SINDOnews berkesempatan mendatangi rumah makan "Bale" pada Sabtu, 12 September 2020. Di sana terlihat pemiliknya, Wulan, dibantu beberapa juru masak tengah sibuk menyiapkan masakan khas seperti pindang bandeng, ikan pecak, sop iga, sayur asem, ayam kampung goreng, dan menu tambahan lainnya.

"Kenapa dinamakan Bale? karena filosofinya kita senang dengan bambu-bambu, jadi tempatnya memang kita sediakan bale-bale di sini. Temanya makan-minum di kebun, kita ingin mengajak pengunjung bernostalgia menikmati kuliner dengan suasana alam asri seperti zaman dulu," terang pemilik resto, Wulan.

Menurut Wulan, "Bale" sangat cocok menyedot perhatian kalangan dari berbagai usia, termasuk kawula muda atau milenial yang ingin eksis berkumpul sekaligus menghilangkan penat dengan suasana restoran modern di gedung-gedung pada umumnya. (Baca juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Suatu Negara Masuk Jurang Resesi)

"Kan kalau sekarang orang kebanyakan udah merasa penat makan di tempat-tempat gedung, kiri-kanannya tembok. Sekarang mereka lebih mencari area alam terbuka, asri, dan nyaman untuk menikmati kuliner itu. Kalau di "Bale" kita selaraskan untuk anak-anak muda, ibu-ibu pengajian, komunitas, dan berbagai kalangan," ucapnya.

Dari segi harga, menu yang ada memang dipatok standar setara dengan harga-harga di luaran yang kisarannya antara Rp25.000 hingga Rp30.000. Bahkan karena promo pembukaan, pemilik memberikan diskon harga hingga 25% sampai Minggu, 13 September 2020. "Diskon 25% sampai besok. Walaupun nanti ke depan akan kita sediakan promo-promo menarik bagi pelanggan," sambung Wulan.

Dia bercerita mengapa memulai mengembangkan bisnis kulinernya di tengah pandemi yang belum reda. Menurut Wulan, dia sebenarnya sejak lama menata bisnis kecil-kecilan dengan membuka kantin kecil. Namun karena ada peluang, akhirnya bisnis kuliner itu pun dikembangkan. (Lihat videonya: Fenomena Hujan Deras Disertai Butiran Es Landa Cimahi)

"Pandemi ini insya Allah kita semua berharap segera berakhir. Sebenarnya saya sudah lama buka kantin dan macam-macam, tapi karena sekarang saya lihat peluang ada di kuliner semacam ini, ya saya kembangkan. Apalagi musim pandemi ini kan masyarakat juga bosan di rumah terus, tempat rekreasi belum dibuka. Nah di ‘Bale’ ini pelanggan bisa menikmati kuliner sekaligus juga refreshing dengan suasana alamnya," sebutnya. (Hambali)
(ysw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More