Menyusui Dapat Turunkan Risiko Kanker Ovarium
Kamis, 08 Oktober 2020 - 17:25 WIB
JAKARTA - Sebuah penelitian internasional yang melibatkan para peneliti dari QIMR Berghofer Medical Research Institute menemukan bahwa wanita yang menyusui bayinya dapat menurunkan risiko terkena kanker ovarium hingga hampir 25%. Penelitian ini juga menunjukkan, semakin lama seorang wanita menyusui, semakin besar pengurangan risiko tersebut.
Studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Oncology. Penulis senior Australia dan Kepala Kelompok Kanker Ginekologi QIMR Berghofer Profesor Penelope Webb mengatakan, menyusui dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena semua kanker ovarium, termasuk jenis yang paling mematikan yang disebut tumor serous stadium tinggi. ( )
"Secara keseluruhan, risiko terkena kanker ovarium turun 24% untuk wanita yang menyusui, dan bahkan mereka yang menyusui anak-anak mereka selama tiga bulan atau kurang memiliki risiko 18% lebih rendah terkena kanker ovarium," kata Profesor Webb.
"Para ibu yang menyusui anak-anak mereka selama lebih dari 12 bulan, masing-masing memiliki risiko 34% lebih rendah. Yang penting, manfaat menyusui ini berlangsung setidaknya 30 tahun setelah seorang wanita berhenti menyusui," tambah Webb.
Hanya sekitar 45% wanita yang didiagnosis dengan kanker ovarium bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah diagnosis.
Profesor Webb menjelaskan, studi internasional tadi melibatkan para peneliti dari Konsorsium Asosiasi Kanker Ovarium yang memeriksa data dari 9.973 wanita dengan kanker ovarium dan 13.843 wanita kontrol dari studi yang dilakukan di seluruh dunia.
"Beberapa penelitian sebelumnya mengaitkan menyusui dengan penurunan risiko kanker ovarium, tetapi yang lain tidak menemukan hubungan, jadi kami ingin melihat ini dalam penelitian yang jauh lebih besar untuk memperjelas hubungan," jelas Profesor Webb.
"Hasil studi menunjukkan hubungan antara menyusui dan mengurangi tingkat kanker ovarium, serta memperkuat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa ibu harus secara eksklusif menyusui setidaknya selama enam bulan jika mereka dapat dan terus melakukannya, dengan penambahan makanan pendamping untuk dua tahun," lanjutnya. ( )
Di sisi lain, menurut laman Times Now News, penelitian ini juga menunjukkan bahwa menyusui untuk waktu yang singkat dapat membantu mengurangi risiko kanker. Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di institut yang menemukan bahwa menyusui juga dikaitkan dengan risiko kanker endometrium atau kanker rahim yang lebih rendah.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi bagaimana menyusui memengaruhi risiko kanker.
Studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal JAMA Oncology. Penulis senior Australia dan Kepala Kelompok Kanker Ginekologi QIMR Berghofer Profesor Penelope Webb mengatakan, menyusui dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena semua kanker ovarium, termasuk jenis yang paling mematikan yang disebut tumor serous stadium tinggi. ( )
"Secara keseluruhan, risiko terkena kanker ovarium turun 24% untuk wanita yang menyusui, dan bahkan mereka yang menyusui anak-anak mereka selama tiga bulan atau kurang memiliki risiko 18% lebih rendah terkena kanker ovarium," kata Profesor Webb.
"Para ibu yang menyusui anak-anak mereka selama lebih dari 12 bulan, masing-masing memiliki risiko 34% lebih rendah. Yang penting, manfaat menyusui ini berlangsung setidaknya 30 tahun setelah seorang wanita berhenti menyusui," tambah Webb.
Hanya sekitar 45% wanita yang didiagnosis dengan kanker ovarium bertahan hidup setidaknya lima tahun setelah diagnosis.
Profesor Webb menjelaskan, studi internasional tadi melibatkan para peneliti dari Konsorsium Asosiasi Kanker Ovarium yang memeriksa data dari 9.973 wanita dengan kanker ovarium dan 13.843 wanita kontrol dari studi yang dilakukan di seluruh dunia.
"Beberapa penelitian sebelumnya mengaitkan menyusui dengan penurunan risiko kanker ovarium, tetapi yang lain tidak menemukan hubungan, jadi kami ingin melihat ini dalam penelitian yang jauh lebih besar untuk memperjelas hubungan," jelas Profesor Webb.
"Hasil studi menunjukkan hubungan antara menyusui dan mengurangi tingkat kanker ovarium, serta memperkuat rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa ibu harus secara eksklusif menyusui setidaknya selama enam bulan jika mereka dapat dan terus melakukannya, dengan penambahan makanan pendamping untuk dua tahun," lanjutnya. ( )
Di sisi lain, menurut laman Times Now News, penelitian ini juga menunjukkan bahwa menyusui untuk waktu yang singkat dapat membantu mengurangi risiko kanker. Studi ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di institut yang menemukan bahwa menyusui juga dikaitkan dengan risiko kanker endometrium atau kanker rahim yang lebih rendah.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi bagaimana menyusui memengaruhi risiko kanker.
(tsa)
tulis komentar anda