Mendiang Adi Kurdi Dikenal Sederhana dan Bersahaja
Jum'at, 08 Mei 2020 - 22:12 WIB
JAKARTA - Produser eksekutif filmTerima Kasih Emak Terima Kasih Abah(Teta), Anas Syahrul Alimi merasa sangat kehilangan sosok aktor yang sederhana dan bersahaja dalam diri Adi Kurdi. Sebagaimana diketahui, aktor senior Adi Kurdi mengembuskan napas terakhir pada Jumat (8/5).
Menurut Anas, pemeran Abah dalam serialKeluarga Cemaradan Teta itu memang sudah mengalami masalah kesehatan beberapa waktu sebelumnya, sehingga kerap masuk rumah sakit. "Abah memang sebelum mengembuskan napas terakhir sempat kena serangan stroke dan kemarin mulai alami penurunan kondisi," ungkap Anas saat dihubungi, Jumat.
"Sebelumnya, Abah sempat mengalami penyakit glaukoma dan hanya bisa melihat sekitar 20 persen (alami kebutaan atau gangguan pengelihatan)," imbuhnya.
Anas tidak bisa melupakan sifat mendiang Adi Kurdi yang sangat humble dan begitu ngemong kepada siapapun. "Sama siapapun dia jadi ayah, orang tua yang baik dengan kebersahajaan dan kesederhanaan sikapnya," ucap Anas.
Di samping itu, Anas sangat memuji dedikasi Adi Kurdi yang sangat tinggi terhadap pekerjaannya. Hal itu diperlihatkan almarhum dalam penggarapan filmTerima Kasih Emak Terima Kasih Abah. Meski dalam kondisi tidak sehat, Adi Kurdi tetap terlibat dan menyelesaikan syuting.
"Yang pasti beliau saat terlibat sangat senang dan memimpikan film keluarga yang natural enggak dibuat-buat, menggambarkan dan mewakili keluarga Indonesia ketika ditawari reuni dengan pemain lawas seperti Novia Kolopaking, sutradara Dedi Setiadi dan lainnya," papar Anas.
FilmTerima Kasih Emak Terima Kasih Abahsendiri pada awalnya dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air pada 16 April. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, jadwalnya pun ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
Menurut Anas, pemeran Abah dalam serialKeluarga Cemaradan Teta itu memang sudah mengalami masalah kesehatan beberapa waktu sebelumnya, sehingga kerap masuk rumah sakit. "Abah memang sebelum mengembuskan napas terakhir sempat kena serangan stroke dan kemarin mulai alami penurunan kondisi," ungkap Anas saat dihubungi, Jumat.
"Sebelumnya, Abah sempat mengalami penyakit glaukoma dan hanya bisa melihat sekitar 20 persen (alami kebutaan atau gangguan pengelihatan)," imbuhnya.
Anas tidak bisa melupakan sifat mendiang Adi Kurdi yang sangat humble dan begitu ngemong kepada siapapun. "Sama siapapun dia jadi ayah, orang tua yang baik dengan kebersahajaan dan kesederhanaan sikapnya," ucap Anas.
Di samping itu, Anas sangat memuji dedikasi Adi Kurdi yang sangat tinggi terhadap pekerjaannya. Hal itu diperlihatkan almarhum dalam penggarapan filmTerima Kasih Emak Terima Kasih Abah. Meski dalam kondisi tidak sehat, Adi Kurdi tetap terlibat dan menyelesaikan syuting.
"Yang pasti beliau saat terlibat sangat senang dan memimpikan film keluarga yang natural enggak dibuat-buat, menggambarkan dan mewakili keluarga Indonesia ketika ditawari reuni dengan pemain lawas seperti Novia Kolopaking, sutradara Dedi Setiadi dan lainnya," papar Anas.
FilmTerima Kasih Emak Terima Kasih Abahsendiri pada awalnya dijadwalkan tayang di bioskop Tanah Air pada 16 April. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, jadwalnya pun ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
(nug)
tulis komentar anda