Keluarga Berperan Besar dalam Mencegah Pneumonia pada Anak

Selasa, 17 November 2020 - 14:14 WIB
Sangat penting kembali mengingatkan upaya melakukan pencegahan dan menghindari pneumonia pada anak. / Foto: Ilustrasi/Medical News Today
JAKARTA - Pneumonia diketahui menjadi penyebab kematian tertinggi pada bayi dan balita di Indonesia. Untuk itu, sangat penting kembali mengingatkan upaya melakukan pencegahan dan menghindari pneumonia pada anak.

( )

Penyakit pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan bakteri, virus dan jamur yang ada di mana-mana. Hal itu menyebabkan demam, pilek, batuk, sesak napas, dan ketika kekebalan bayi/balita rendah, maka fungsi paru terganggu.

Banyak faktor yang menyebabkaan tingkat kekebalan bayi/balita rendah di antaranya karena asap rokok, asap/debu di dalam rumah, ASI sedikit/hanya sebentar, gizi kurang, imunisasi tidak lengkap, berat lahir rendah, penyakit kronik dan lainnya.



Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 juga menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita tinggi yaitu 4,5 per 100 balita. Sementara laporan WHO tahun 2017 menyebutkan, 15% dari kematian anak di bawah 5 tahun atau sebanyak 5,5 juta disebabkan pnemonia. Dan berdasarkan sampel sistem registrasi Balitbangkes tahun 2016 jumlah lebih dari 800.000 anak di Indonesia.

Dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional sekaligus Hari Pneumonia Sedunia , beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dr Terawan Agus Putranto menyampaikan, dalam penanggulangan kematian pneumonia pada anak, pemerintah meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan pada balita dengan pnemonia.

Selain itu, juga dilakukan peningkatan peran serta masyarakat dalam deteksi dini dan perluasan imunusiasi Pneumococcus Conjugated Vaccine (PCV) secara bertahap.

"Keluarga berperan yang besar dalam kesehatan anak sebagai generasi penerus bangsa yang harus mendapat perlindungan dan hak kesehatannya termasuk Stop Pneumonia dengan cara ASI eksklusif 6 bulan, menyusui ditambah MPASI selama 2 tahun," ungkap Menkes Terawan , baru-baru ini.

(Baca juga: Hati-Hati! Konsumsi Telur 1 atau Lebih per Hari Tingkatkan Risiko Diabates hingga 60% )

"Kemudian, menuntaskan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) untuk anak, obati ke fasilitas kesehatan jika anak sakit, pastikan kecukupan gizi seimbang pada anak, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta manfaatkan buku KIA untuk mendapatkan informasi kesehatan anak," lanjutnya.
(nug)
Lihat Juga :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!