Harapan Baru Pasar Properti Sydney di Tengah Pandemi COVID-19

Selasa, 12 Mei 2020 - 07:02 WIB
Direktur Penjualan Crown Group, Prisca Edwards. Foto/Ist
SURABAYA - Perusahaan pengembang terkemuka Australia, Crown Group, memberikan pemutakhiran informasi terbaru mengenai pencapaian penjualan pada Q1 2020 dan pasar properti Australia di tengah pandemi global COVID-19

Negara bagian NSW melalui Mentri Keuangannya, Dominic Perrottet, mengumumkan pembatasan akan dicabut setelah hampir enam minggu dengan pedoman kesehatan yang ketat. Pengumuman ini sebagai bagian dari langkah-langkah pemerintah untuk mendorong ekonomi NSW awal minggu ini.

Adapun peraturan pemerintah yang dilonggarkan adalah larangan bagi mereka yang ingin melakukan inspeksi open house. Sehingga masyarakat awal minggu ini sudah diperbolehkan melakukan kegiatan tersebut meskipun hanya by appointment only dan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat.



Kepala Institut Real Estat NSW, Tim McKibbin mengatakan, konsesi baru akan memberi industri dorongan dan membantu mengembaikan kepercayaan di sektor ini. "Pelonggaran (pembatasan) ini dapat berarti persaingan yang lebih kuat untuk properti," ungkapnya

Sementara itu, Direktur Penjualan Crown Group, Prisca Edwards, juga berbagi pandangannya tentang pencabutan larangan ini. "Kami sedang bersiap untuk rebound cepat di pasar off-the-plan. Penjualan kami tetap stabil – dengan rata-rata penjualan lebih dari Rp200 miliar dalam sebulan untuk Februari, Maret dan April, dengan total Rp630 miliar selama periode itu," ujarnya.

Menurutnya, saat ini orang-orang mencari kepastian dan keamanan di properti lebih dari sebelumnya. Mereka yang memiliki modal, sangat siap untuk membayarnya. "Ada permintaan yang tertahan di Sydney dan kita akan melihat perkembangannya di minggu ini ketika kita membuka kembali unit display kami di Waterfall dan Mastery," katanya.

Ia mengatakan, permintaan secara online dan lalu lintas situs jaringannya telah meningkat ke tingkat yang lebih tinggi daripada sebelumnya selama tiga bulan terakhir. "Selain itu, kami telah melihat minat besar dalam inspeksi video dan video 360 derajat baru kami. Kami berharap tren ini tetap berlanjut meskipun unit display kami telah dibuka Kembali," paparnya.

Selain itu, adanya berita positif yang datang dari Tiongkok, di mana situasinya sudah berangsur stabil, menjadikan tingkat optimisme dari pembeli Tiongkok. Apalagi dolar Australia juga lebih rendah dibandingkan dollar Amerika Serikat.

"Saya pikir pandemi COVID-19 akan mendorong gelombang migrasi kuat berikutnya, karena semakin banyak orang di luar negeri yang mungkin khawatir tentang sistem kesehatan di negara mereka. Sehingga mencari tempat yang lebih aman untuk hidup, terutama mengingat rendahnya jumlah kasus COVID-19 di Australia dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya," tutup Prisca Edwards
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More