Cegah Terjadinya Wabah di Tengah Pandemi dengan Imunisasi
Kamis, 03 Desember 2020 - 19:26 WIB
JAKARTA - Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dalam momen Hari Kesehatan Nasional tahun ini menggelar talkshow Edukasi Imunisasi di Masa Pandemi Covid-19secara virtual. Acara tersebut turut meibatkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan didukung MSD Indonesia.
( )
Imunisasi, menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO), merupakan bentuk pencegahan penyakit-penyakit menular yang paling efektif dan efisien di seluruh dunia. Dengan memasukkan antigen ke dalam tubuh, imunisasi dapat memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Berdasarkan itu, imunisasi perlu diberikan secara rutin kepada anak-anak dan orang dewasa sesuai anjuran dokter dan pemerintah supaya mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit menular tertentu. Salah satu penyakit menular yang sering menyerang para perempuan di Indonesia adalah kanker serviks yang disebabkan infeksi human papillomavirus atau HPV.
Berdasarkan data Globocan 2018, di Indonesia terdapat 2 perempuan meninggal setiap jam karena kanker serviks dengan 88 kasus baru terdiagnosa setiap harinya. Penderita paling banyak adalah perempuan yang masih dalam usia produktif, 36-55 tahun. Artinya, lebih dari 18.000 perempuan Indonesia setiap tahunnya harus meninggalkan keluarga serta impian hidup mereka yang telah dibina selama bertahun-tahun.
Angka tersebut meningkat drastis dari data Globocan 2012, yang menyatakan 26 perempuan Indonesia meninggal setiap hari akibat kanker serviks. Namun, WHO telah merekomendasikan imunisasi HPV sebagai pencegahan utama terhadap kanker serviks.
"Kanker Serviks merupakan penyebab kematian no. 2 perempuan di Indonesia padahal penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi HPV," ungkap Kepala Seksi Imunisasi Lanjutan dan Khusus Kementerian Kesehatan, Dr. Soitawati, M. Epid, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/12).
Akan tetapi, pandemi Covid-19 memberikan dampak penurunan signifikan terhadap cakupan imunisasi di Indonesia. Kemenkes melaporkan setidaknya 83,9 persen pelayanan kesehatan terkait imunisasi anak di Indonesia terhenti akibat pandemi. "Selama pandemi Covid-19 ini semua imunisasi harus tetap dilakukan sesuai jadwal imunisasi yang telah dianjurkan, termasuk imunisasi HPV," kata Dr. Soitawati.
"Saat ini, semua fasilitas kesehatan di Indonesia sudah memenuhi protokol kesehatan dengan baik jadi tidak perlu khawatir untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menglekapi imunisasi yang tertunda," lanjutnya.
( )
Imunisasi, menurut Badan Kesehatan Dunia ( WHO), merupakan bentuk pencegahan penyakit-penyakit menular yang paling efektif dan efisien di seluruh dunia. Dengan memasukkan antigen ke dalam tubuh, imunisasi dapat memicu pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Berdasarkan itu, imunisasi perlu diberikan secara rutin kepada anak-anak dan orang dewasa sesuai anjuran dokter dan pemerintah supaya mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit menular tertentu. Salah satu penyakit menular yang sering menyerang para perempuan di Indonesia adalah kanker serviks yang disebabkan infeksi human papillomavirus atau HPV.
Berdasarkan data Globocan 2018, di Indonesia terdapat 2 perempuan meninggal setiap jam karena kanker serviks dengan 88 kasus baru terdiagnosa setiap harinya. Penderita paling banyak adalah perempuan yang masih dalam usia produktif, 36-55 tahun. Artinya, lebih dari 18.000 perempuan Indonesia setiap tahunnya harus meninggalkan keluarga serta impian hidup mereka yang telah dibina selama bertahun-tahun.
Angka tersebut meningkat drastis dari data Globocan 2012, yang menyatakan 26 perempuan Indonesia meninggal setiap hari akibat kanker serviks. Namun, WHO telah merekomendasikan imunisasi HPV sebagai pencegahan utama terhadap kanker serviks.
"Kanker Serviks merupakan penyebab kematian no. 2 perempuan di Indonesia padahal penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi HPV," ungkap Kepala Seksi Imunisasi Lanjutan dan Khusus Kementerian Kesehatan, Dr. Soitawati, M. Epid, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/12).
Akan tetapi, pandemi Covid-19 memberikan dampak penurunan signifikan terhadap cakupan imunisasi di Indonesia. Kemenkes melaporkan setidaknya 83,9 persen pelayanan kesehatan terkait imunisasi anak di Indonesia terhenti akibat pandemi. "Selama pandemi Covid-19 ini semua imunisasi harus tetap dilakukan sesuai jadwal imunisasi yang telah dianjurkan, termasuk imunisasi HPV," kata Dr. Soitawati.
"Saat ini, semua fasilitas kesehatan di Indonesia sudah memenuhi protokol kesehatan dengan baik jadi tidak perlu khawatir untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk menglekapi imunisasi yang tertunda," lanjutnya.
tulis komentar anda