Menparekraf Pastikan Penerapan CHSE di Bali Sebelum Liburan Akhir Tahun
Jum'at, 11 Desember 2020 - 20:43 WIB
BALI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio memastikan kesiapan destinasi wisata di Bali, Jumat (11/12/2020), utamanya penerapan Clean, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE), sebelum libur akhir tahun tiba.
"Sebentar lagi ada liburan. Saya ingin memastikan pelaksanaan protokol CHSE," kata Wishnutama ketika mengunjungi Restoran Bebek Timbungan di Kuta, Badung. (Baca juga: Terapkan Protokol CHSE, UN WTO Apresiasi Ketaatan Pariwisata di Bali )
Menurutnya, kesehatan menjadi syarat utama industri pariwisata untuk bisa bangkit. Karena itu, pelaku pariwisata mulai hotel, restoran, atraksi wisata harus bisa meningkatkan terus penerapan CHSE.
Dia memprediksi akan banyak wisatawan yang berlibur ke banyak destinasi pada akhir tahun nanti, meski pemerintah sudah memangkas hari libur.
Libur akhir tahun nanti akan menjadi uji coba bagi rencana membuka pintu untuk wisatawan mancanegara. "Kita akan pantau. Apakah pelaksanannya baik, tidak terjadi peningkatan kasus," urainya.
Sementara, Senior Operasional Manajer Bebek Timbungan Group Dicky Prasetyo mengatakan restoran yang dikelolanya telah mengantongi sertifikat CHSE kategori I Do Care dengan poin 98/100.
Sertifikat itu diterapkan mulai dengan penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di pintu masuk, alat pengecek suhu tubuh, sekat atau tirai pembatas di etalase, pengaturan tempat duduk untuk social distancing dan lainnya. (Baca juga: Ada Sertifikat CHSE, Kemenparekraf-Mister Aladin Yakin Wisata di Yogyakarta Aman Dikunjungi )
"Pak menteri berpesan ini harus dijaga dan kalau bisa ditingkatkan," ujar Dicky.
"Sebentar lagi ada liburan. Saya ingin memastikan pelaksanaan protokol CHSE," kata Wishnutama ketika mengunjungi Restoran Bebek Timbungan di Kuta, Badung. (Baca juga: Terapkan Protokol CHSE, UN WTO Apresiasi Ketaatan Pariwisata di Bali )
Menurutnya, kesehatan menjadi syarat utama industri pariwisata untuk bisa bangkit. Karena itu, pelaku pariwisata mulai hotel, restoran, atraksi wisata harus bisa meningkatkan terus penerapan CHSE.
Dia memprediksi akan banyak wisatawan yang berlibur ke banyak destinasi pada akhir tahun nanti, meski pemerintah sudah memangkas hari libur.
Libur akhir tahun nanti akan menjadi uji coba bagi rencana membuka pintu untuk wisatawan mancanegara. "Kita akan pantau. Apakah pelaksanannya baik, tidak terjadi peningkatan kasus," urainya.
Sementara, Senior Operasional Manajer Bebek Timbungan Group Dicky Prasetyo mengatakan restoran yang dikelolanya telah mengantongi sertifikat CHSE kategori I Do Care dengan poin 98/100.
Sertifikat itu diterapkan mulai dengan penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di pintu masuk, alat pengecek suhu tubuh, sekat atau tirai pembatas di etalase, pengaturan tempat duduk untuk social distancing dan lainnya. (Baca juga: Ada Sertifikat CHSE, Kemenparekraf-Mister Aladin Yakin Wisata di Yogyakarta Aman Dikunjungi )
"Pak menteri berpesan ini harus dijaga dan kalau bisa ditingkatkan," ujar Dicky.
(tdy)
tulis komentar anda