Menstruasi Telat Tidak Selalu Jadi Tanda Kehamilan, Mungkin Ini Penyebabnya!
Rabu, 06 Januari 2021 - 10:30 WIB
JAKARTA - Pikiran pertama yang akan dimiliki banyak wanita yang aktif secara seksual ketika menstruasi mereka telat adalah bahwa mereka hamil. Namun, ada banyak alasan selain kehamilan yang bisa menyebabkan menstruasi telat, atau bahkan hilang sama sekali.
Proses ovulasi dan menstruasi bergantung pada keseimbangan hormon yang rapuh, dan jika hormon-hormon ini dikeluarkan sedikit saja, dapat menyebabkan Anda telat menstruasi. Berikut sembilan alasan mengapa menstruasi telat dan apa yang terjadi secara biologis dilansir dari Insider, Rabu (6/1).
1. Menyusui
Jika Anda menyusui bayi secara eksklusif, biasanya mengalami amenore atau tidak ada menstruasi. Obgyn Lead di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, G. Thomas Ruiz, MD mengatakan, konidisi ini karena menyusui dikaitkan dengan tingginya tingkat hormon prolaktin.
Kadar prolaktin yang meningkat menekan sekresi dua hormon yang penting untuk siklus menstruasi dan ovulasi, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH). Beberapa orang tidak menstruasi lagi sampai mereka benar-benar berhenti menyusui.
2. Stres
Stres tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tapi juga dapat memengaruhi hormon, membuang siklus menstruasi. Ruiz menjelaskan, saat stres, Anda mengalami peningkatan hormon kortisol atau dikenal sebagai hormon stres.
Kortisol yang meningkat akan menekan sekresi LH, yang selanjutnya akan mempengaruhi ovulasi. Stres juga dapat menurunkan kadar hormon estrogen dan progesteron, yang dapat membuat menstruasi tidak teratur.
Proses ovulasi dan menstruasi bergantung pada keseimbangan hormon yang rapuh, dan jika hormon-hormon ini dikeluarkan sedikit saja, dapat menyebabkan Anda telat menstruasi. Berikut sembilan alasan mengapa menstruasi telat dan apa yang terjadi secara biologis dilansir dari Insider, Rabu (6/1).
1. Menyusui
Jika Anda menyusui bayi secara eksklusif, biasanya mengalami amenore atau tidak ada menstruasi. Obgyn Lead di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, G. Thomas Ruiz, MD mengatakan, konidisi ini karena menyusui dikaitkan dengan tingginya tingkat hormon prolaktin.
Kadar prolaktin yang meningkat menekan sekresi dua hormon yang penting untuk siklus menstruasi dan ovulasi, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH). Beberapa orang tidak menstruasi lagi sampai mereka benar-benar berhenti menyusui.
2. Stres
Stres tidak hanya memengaruhi kesehatan mental, tapi juga dapat memengaruhi hormon, membuang siklus menstruasi. Ruiz menjelaskan, saat stres, Anda mengalami peningkatan hormon kortisol atau dikenal sebagai hormon stres.
Kortisol yang meningkat akan menekan sekresi LH, yang selanjutnya akan mempengaruhi ovulasi. Stres juga dapat menurunkan kadar hormon estrogen dan progesteron, yang dapat membuat menstruasi tidak teratur.
tulis komentar anda