Sebelum Meninggal Dunia, Henky Solaiman Menderita Kanker Usus
Jum'at, 15 Mei 2020 - 20:07 WIB
Sebelum meninggal dunia, Henky Solaiman disebut tengah mengidap penyakit yang terbilang serius. Pemain film Kejarlah Daku Kau Kutangkap tersebut ternyata menderita kanker usus. Meski begitu, Henky masih tetap optimistis menghadapi penyakitnya ini. Hanya, dia kemudian memutuskan pensiun dari dunia hiburan.
"Ini kanker usus. Kalau orang dengar kata kanker memang seram tapi ya sama saja kayak pilek yang beda cuma perawatannya. Lama dan memakan waktu," ujar Henky, seperti dilansir darisebuah tayangan di YouTube.
Henky ternyata juga tak mau menjalani operasi. Dia memilih untuk menjalani pengobatan alternatif. "Saya nolak untuk operasi, enggak mau kemo. Ada terapi yang saya pakai, terapi magnet namanya," kata dia.
Henky pun punya alasan menolak menjalani operasi ini. Menurut pria berusia 78 tahun tersebut, bila menjalani operasi, dirinya harus bergantung pada alat untuk bertahan hidup setelahnya. "Karena kalau operasi, 80% kemungkinan saya harus pakai 'kantong', enggak bisa disambung lagi dan itu seumur hidup," kata dia.
Henky sadar keputusannya ini bertentangan dengan pendapat pakar medis. "Ya, itu bukan hidup namanya, kalau dokter dengar ini mungkin marah," kata dia.
Henky merupakan aktor senior yang memulai karier dari tahun 1970an. Hingga akhir hayatnya, ayah aktor Verdy Solaiman itu aktif sebagai aktor dan membintangi sejumlah film layar lebar.
Henky meninggal dunia dalam usia 78 tahun, Jumat (15/5). Dia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Jalan Pilar II Blok G no 7, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, sekitar pukul 16.40 WIB.
"Ini kanker usus. Kalau orang dengar kata kanker memang seram tapi ya sama saja kayak pilek yang beda cuma perawatannya. Lama dan memakan waktu," ujar Henky, seperti dilansir darisebuah tayangan di YouTube.
Henky ternyata juga tak mau menjalani operasi. Dia memilih untuk menjalani pengobatan alternatif. "Saya nolak untuk operasi, enggak mau kemo. Ada terapi yang saya pakai, terapi magnet namanya," kata dia.
Henky pun punya alasan menolak menjalani operasi ini. Menurut pria berusia 78 tahun tersebut, bila menjalani operasi, dirinya harus bergantung pada alat untuk bertahan hidup setelahnya. "Karena kalau operasi, 80% kemungkinan saya harus pakai 'kantong', enggak bisa disambung lagi dan itu seumur hidup," kata dia.
Henky sadar keputusannya ini bertentangan dengan pendapat pakar medis. "Ya, itu bukan hidup namanya, kalau dokter dengar ini mungkin marah," kata dia.
Henky merupakan aktor senior yang memulai karier dari tahun 1970an. Hingga akhir hayatnya, ayah aktor Verdy Solaiman itu aktif sebagai aktor dan membintangi sejumlah film layar lebar.
Henky meninggal dunia dalam usia 78 tahun, Jumat (15/5). Dia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Jalan Pilar II Blok G no 7, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, sekitar pukul 16.40 WIB.
(alv)
Lihat Juga :
tulis komentar anda