Korminas Dukung Kemenparekraf Kuatkan Branding Wisata Bugar
Jum'at, 05 Februari 2021 - 10:43 WIB
JAKARTA - Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia Nasional (Korminas) memberikan dukungannya kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) guna menguatkan branding wisata bugar. Sinergi besar ini diharapkan dapat memajukan pariwisata Indonesia.
Program pemulihan industri pariwisata sepanjang masa new normal terus mengalami percepatan. Selain beragam program khusus Kemenparekraf, dukungan positif terus diperlihatkan masyarakat. Ketua Umum Korminas , Hayono Isman mengungkapkan, kemitraan menjadi solusi mengembalikan hegemoni industri pariwisata.
"Kemitraan Korminas dengan Kemenparekraf tentu akan memberikan impact bagus. Apalagi, aktivitas Korminas tidak lepas dari pariwisata . Untuk itu, kami berharap kegiatan Korminas juga bisa diperkuat oleh Menparekraf," ungkap Hayono melalui keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (5/2).
Posisi Korminas memang strategis sebagai media branding pariwisata. Pasalnya, Korminas menjadi member dari The Association for International Sport for All (TAFISA). Korminas juga memiliki program-program jangka panjang yang beririsan langsung dengan industri pariwisata, salah satunya adalah program Indonesia Bugar dengan durasi 2020-2045.
Program Indonesia Bugar ini sebagai respons dan dukungan kepada pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju. Hayono menerangkan, kolaborasi besar akan mengoptimalkan posisi strategis sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa besar bagi negara.
"Kami sangat mendukung program Menparekraf. Semua tentu optimistis, sinergi ini bisa menjadi kekuatan luar biasa di masa mendatang. Pariwisata tetap menjadi penghasil devisa besar bagi APBN Indonesia," ujar Hayono.
Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menjadi mesin besar penghasil devisa. Pada 2018, sektor ini menghasilkan devisa sekitar USD19,2 miliar. Tumbuh sekitar 77,5% dari periode sebelumnya. Sebab, pada 2014 devisa dari sektor pariwisata sekitar USD11,1 miliar. Angka tersebut tidak lepas dari positifnya pergerakan wisman di Indonesia.
Sepanjang 2018, arus wisman mencapai 15,8 Juta orang. Pertumbuhannya 67,6% menurut periode 2014-2019. Jumlah itu tumbuh pesat karena pada tahun 2014 pergerakannya hanya 9,43 Juta orang wisman. Pertumbuhan menurut periode sebelumnya hanya 39,2%. Untuk jumlah perjalanan wisnusnya sekitar 303 Juta orang.
Program pemulihan industri pariwisata sepanjang masa new normal terus mengalami percepatan. Selain beragam program khusus Kemenparekraf, dukungan positif terus diperlihatkan masyarakat. Ketua Umum Korminas , Hayono Isman mengungkapkan, kemitraan menjadi solusi mengembalikan hegemoni industri pariwisata.
"Kemitraan Korminas dengan Kemenparekraf tentu akan memberikan impact bagus. Apalagi, aktivitas Korminas tidak lepas dari pariwisata . Untuk itu, kami berharap kegiatan Korminas juga bisa diperkuat oleh Menparekraf," ungkap Hayono melalui keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (5/2).
Posisi Korminas memang strategis sebagai media branding pariwisata. Pasalnya, Korminas menjadi member dari The Association for International Sport for All (TAFISA). Korminas juga memiliki program-program jangka panjang yang beririsan langsung dengan industri pariwisata, salah satunya adalah program Indonesia Bugar dengan durasi 2020-2045.
Program Indonesia Bugar ini sebagai respons dan dukungan kepada pemerintah dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju Indonesia maju. Hayono menerangkan, kolaborasi besar akan mengoptimalkan posisi strategis sektor pariwisata sebagai penyumbang devisa besar bagi negara.
"Kami sangat mendukung program Menparekraf. Semua tentu optimistis, sinergi ini bisa menjadi kekuatan luar biasa di masa mendatang. Pariwisata tetap menjadi penghasil devisa besar bagi APBN Indonesia," ujar Hayono.
Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menjadi mesin besar penghasil devisa. Pada 2018, sektor ini menghasilkan devisa sekitar USD19,2 miliar. Tumbuh sekitar 77,5% dari periode sebelumnya. Sebab, pada 2014 devisa dari sektor pariwisata sekitar USD11,1 miliar. Angka tersebut tidak lepas dari positifnya pergerakan wisman di Indonesia.
Sepanjang 2018, arus wisman mencapai 15,8 Juta orang. Pertumbuhannya 67,6% menurut periode 2014-2019. Jumlah itu tumbuh pesat karena pada tahun 2014 pergerakannya hanya 9,43 Juta orang wisman. Pertumbuhan menurut periode sebelumnya hanya 39,2%. Untuk jumlah perjalanan wisnusnya sekitar 303 Juta orang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda