E-Sports dan Game Berpotensi Jadi Unggulan di Indonesia
Kamis, 18 Maret 2021 - 01:06 WIB
JAKARTA - Terdapat beberapa sektor usaha yang masih mampu tumbuh positif di tengah terjangan pandemi Covid-19, salah satunya industri game. Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk mencari wahana hiburan dari rumah, salah satunya gim. Karena itulah pertumbuhan gamer meningkat tajam dalam satu tahun terakhir, yang akhirnya mengakselerasi pertumbuhan industri gim.
Pertumbuhan bisnis gim merupakan penanda positif bagi industri kreatif digital di tengah krisis yang melanda dunia. Sisi lain pertumbuhan bisnis gim ini juga memberikan nilai positif dari aspek bisnis digital.
Berdasarkan data Forum Ekonomi Dunia (WEF), pasar video game dunia diperkirakan mencapai USD159 miliar pada 2020 atau sekitar empat kali lipat pendapatan box office (USD43 miliar pada 2019) dan tiga kali lipat pendapatan industri musik (USD57 miliar pada 2019). Pangsa pasar terbesar berasal dari Asia-Pasifik.
Indonesia, melansir laporan Global Market Games Reports 2020, Newzoo, perusahaan riset pasar dan konsultan bisnis gim dan e-Sports (olahraga elektronik), menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna gim di pasar Asia Tenggara. Newzoo mencatat, penghasilan industri gim di Indonesia pada 2019 mencapai USD1,1 miliar dan menjadi pasar bisnis paling besar di Asia Tenggara.
Sementara, pada 2019, berdasarkan data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di dalam negeri. Angka ini membawa Indonesia pada peringkat 12 dalam pasar gim dengan jumlah pemain terbanyak.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing, mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri gim. Dua generasi ini merupakan kalangan yang dominan memainkan gim.
Saat ini, populasi generasi Z di Indonesia sebanyak 67 juta jiwa, ditambah generasi milenial berjumlah 62 juta jiwa. Luat percaya industri gim di Indonesia akan semakin berkembang dengan bertambahnya generasi digital. "Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), kita harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain," kata Luat dalam acara webinar digital skills yang diselenggarakan belum lama ini.
Pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dimungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.
Baca Juga
Pertumbuhan bisnis gim merupakan penanda positif bagi industri kreatif digital di tengah krisis yang melanda dunia. Sisi lain pertumbuhan bisnis gim ini juga memberikan nilai positif dari aspek bisnis digital.
Berdasarkan data Forum Ekonomi Dunia (WEF), pasar video game dunia diperkirakan mencapai USD159 miliar pada 2020 atau sekitar empat kali lipat pendapatan box office (USD43 miliar pada 2019) dan tiga kali lipat pendapatan industri musik (USD57 miliar pada 2019). Pangsa pasar terbesar berasal dari Asia-Pasifik.
Indonesia, melansir laporan Global Market Games Reports 2020, Newzoo, perusahaan riset pasar dan konsultan bisnis gim dan e-Sports (olahraga elektronik), menyebut Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna gim di pasar Asia Tenggara. Newzoo mencatat, penghasilan industri gim di Indonesia pada 2019 mencapai USD1,1 miliar dan menjadi pasar bisnis paling besar di Asia Tenggara.
Sementara, pada 2019, berdasarkan data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), terdapat 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di dalam negeri. Angka ini membawa Indonesia pada peringkat 12 dalam pasar gim dengan jumlah pemain terbanyak.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing, mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri gim. Dua generasi ini merupakan kalangan yang dominan memainkan gim.
Saat ini, populasi generasi Z di Indonesia sebanyak 67 juta jiwa, ditambah generasi milenial berjumlah 62 juta jiwa. Luat percaya industri gim di Indonesia akan semakin berkembang dengan bertambahnya generasi digital. "Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), kita harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain," kata Luat dalam acara webinar digital skills yang diselenggarakan belum lama ini.
Pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019. Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian tak dapat dimungkiri, upaya optimalisasi industri ini masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda