Kemenparekraf Siapkan Aplikasi Tlusur, Panduan untuk Wisata Aman Saat Pandemi

Senin, 22 Maret 2021 - 20:50 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno sedang memperlihatkan aplikasi Tlusur. Foto/Dimas Andhika Fikri
JAKARTA - Pandemi Covid-19 benar-benar memukul sektor pariwisata. Namun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus melakukan berbagai upaya agar sektor pariwisata terselematkan. Salah satunya dengan menyiapkan sebuah aplikasi bernama "Tlusur". Aplikasi "Tlusur" ini menyediakan informasi destinasi-destinasi wisata yang ada di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan PT Fantastis Anak Bangsa (FAB) selaku pengembang aplikasi Tlusur di Surya Cafe, Benoa, Bali, Minggu 21 Maret 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno , mengatakan aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi-informasi seperti penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata, serta jumlah kapasitas pengunjung di destinasi tersebut.

"Aplikasi ini akan melaporkan penggunanya ketika suatu destinasi wisata itu dalam kapasitas kosong, begitu pun sebaliknya," kata Sandiaga seperti dikutip dari siaran pers yang diterima MNC Portal, Senin (22/3/2021).



Sandiaga mengungkapkan, aplikasi "Tlusur" ini diharapkan dapat membantu pihaknya dalam melakukan proses testing dan tracing dari penderita COVID-19. Hal ini juga berkaitan erat dengan rencana pembukaan travel corridor di Bali.



"Begitu Bali dibuka untuk wisatawan, akan ada tiga zona hijau. Jadi nanti kalau misalnya wisatawan yang datang telah terdaftar di aplikasi ini, pergerakan mereka dalam ketiga zona ini bisa terpantau," katanya.

Selain itu, Sandiaga juga menyebutkan aplikasi yang akan memasuki masa alpha testing ini direncanakan untuk dikolaborasikan dengan aplikasi-aplikasi tracing yang telah ada, seperti E-HAC dari Kementerian Kesehatan dan PeduliLindungi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.

"Selain itu kita akan kolaborasikan aplikasi ini dengan aplikasi-aplikasi ini yang telah dikembangkan oleh pemerintah daerah. Sekarang aplikasi ini akan memasuki alpha testing pertama, dilanjutkan dengan beta testing. Mudah-mudahan pada Juni atau Juli mendatang saat Bali dibuka aplikasi ini sudah bisa digunakan," jelas Sandiaga.

Meski demikian, Sandiaga menyebutkan nantinya aplikasi ini akan diberlakukan di seluruh destinasi wisata di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More