Studi: Sarapan dengan Porsi Besar Dapat Membantu Mengisi Kalori

Sabtu, 18 April 2020 - 18:08 WIB
Ilustrasi menu sarapan. / Foto: howudish.com
JAKARTA - Sarapan telah lama dinilai sebagai kegiatan terpenting untuk mengawali hari. Apa yang kita makan dan minum setelah bangun tidur terbukti memiliki dampak pada kinerja kognitif, suasana hati, dan tingkat energi sepanjang hari. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa sarapan berperan lebih besar dalam kesehatan secara keseluruhan daripada yang diperkirakan orang-orang sebelumnya.

Sebagaimana dilansir laman Healthline, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolismmenunjukkan, orang yang makan besar saat sarapan dapat membakar kalori dua kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang makan makan malam dengan porsi yang besar.

Orang yang makan banyak saat sarapan juga sangat rendah mengonsumsi camilan yang kurang sehat seperti makanan penuh gula dan permen, sehingga memiliki kadar gula darah (glukosa) dan insulin yang lebih sehat sepanjang hari. Metabolisme juga akan lebih aktif setelah sarapan.



Selama tiga hari, para peneliti mengevaluasi 16 pria yang berganti-ganti menu sarapan rendah kalori dan makan malam berkalori tinggi, lalu sebaliknya. Kemudian, thermogenesis yang disebabkan oleh diet (DIT) dilacak pada peserta, seperti rasa lapar secara keseluruhan, kadar glukosa darah, dan mengidam makanan manis.

Para peneliti menemukan, rata-rata DIT peserta 2,5 kali lebih tinggi setelah sarapan dibandingkan setelah makan malam, yang pada akhirnya menunjukkan bahwa metabolisme orang akan lebih aktif setelah makan pagi. Selain itu, jika Anda sarapan dengan tinggi kalori dikaitkan dengan rasa lapar yang lebih rendah ke depannya dan tidak akan mengidam makanan manis sepanjang hari.

Sedangkan jika Anda sarapan rendah kalori lebih cenderung mengonsumsi camilan sepanjang hari dan akan makan lebih banyak saat makan malam. Insulin orang -hormon yang membantu mengubah makanan menjadi energi- dan glukosa darah, yang digunakan untuk energi, juga lebih rendah setelah sarapan dibandingkan dengan setelah makan malam.

"Hasil kami mengonfirmasi bahwa makan malam dengan porsi besar memiliki efek negatif pada toleransi glukosa, yang harus dipertimbangkan oleh pasien diabetes yang ingin menghindari puncak glukosa darah," kata para peneliti dalam penelitian ini seperti dikutip Healthline, baru-baru ini.

"Karena itu sarapan dengan porsi besar harus lebih disukai daripada makan malam dengan porsi besar untuk mengurangi risiko penyakit metabolisme," tambahnya.

Namun, disarankan agar tidak makan sembarangan saat sarapan. Anda bisa memasukkan buah dan sayuran ke dalam menu sarapan anda.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More