Industri Pariwisata Bali Perlu Persiapkan Strategi Pasca Covid-19

Minggu, 19 April 2020 - 18:08 WIB
Ilustrasi. / Foto: Coconuts
JAKARTA - Sejumlah industri terdampak oleh pandemi coronavirus (Covid-19), salah satu yang paling merasakan adalah sektor pariwisata. Menanggapi hal tersebut, Kalman Outsourced Marketing Agency Bali ingin mencoba berkontribusi dengan memberikan program konsultasi gratis Covid-19 Inbound Marketing for Hospitality Industry.

Founder Kalman Agency, Vania Valencia David mengungkapkan bahwa mekanisme untuk mengikuti program tersebut sangat mudah. "Pemilik bisnis cukup hubungi kami di 0816538190 via WhatsApp chat, nanti tim akan mengirimkan link untuk online meeting agar dapat konsultasi virtual tanpa tatap muka secara gratis terkait strategi apa yang tepat dan action plan-nya seperti apa," paparnya melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu (19/4).

Akan tetapi, Vania juga mengingatkan agar pemilik bisnis atau perusahaan harus tetap aktif mempertahankan market share atau bahkan meningkatkan market share dengan tetap menjaga brand lebih dari sekedar hidup. Kegiatan menyapa pelanggan wajib lebih rutin melalui lini media sosial dan bagi pemilik bisnis yang belum online sebelumnya, maka ini saat yang tepat untuk go online.



Kenyataannya justru sebaliknya, banyak pelaku usaha yang memilih menonaktifkan seluruhnya demi efisiensi. Bahkan, tidak sedikit ujung tombak marketing digital turut dinonaktifkan. Vania mengungkapkan bahwa klien-klien Kalman yang merupakan market leader di Bali telah diedukasi dan semua strategi tetap dijalankan, baik inbound maupun outbound. "Stay under radar untuk mempersiapkan kompetisi setelah wabah Covid-19 berakhir," imbuhnya.

Sejumlah klien Kalman tersebut di antaranya 70 Fahrenheit Koffie Bali, Cafe Bali Seminyak, Pia Eiji Oleh-Oleh khas Bali, Mauri Restaurant Fine Dining, The Junction House Seminyak Bali, BATIK Restaurant Seminyak, Seeds of Life Bali, Galalima Glamping Bali, Wiliam Edison Coffee, Mie88 Chinese Food Bali dan brand besar lainnya. Kalman sendiri merupakan perusahaan outsourcing di bidang marketing pertama di Bali, khususnya SEO dan sosial media.

"Coba bayangkan bagaimana persepsi pelanggan setia, karyawan Anda sekaligus kompetitor kepada brand bisnis Anda yang senyap tanpa ada aktivitas online sama sekali. Seharusnya kesempatan ini dimanfaatkan bagi enterpreneur sejati (bukan opportunist) untuk mengambil celah market melalui pendekatan informasi seperti kampanye donasi, promo delivery, edukasi pentingnya stay at home, ataupun kesempatan berbenah manajerial," papar Vania.

"Tidak menutup kemungkinan setelah wabah Covid-19 berakhir, kompetitor pun dapat dengan mudah mengambil perhatian pelanggan setia Anda, bahkan tidak menutup kemungkinan pelanggan setia Anda sudah mencoba produk kompetitor. Dengan antisipasi sejak dari sekarang, pemilik bisnis sebenarnya menekan risiko ketika pasca recovery pandemi Covid-19," lanjutnya.

Lebih lanjut, Vania mengatakan, tidak menutup kemungkinan persaingan semakin keras setelah pandemi Covid-19 berakhir. Perilaku konsumen mulai berubah, mereka yang tidak pernah belanja online mulai belajar cara belanja online, yang belum pernah coba delivery online makanan/produk tersebut mulai ketagihan dan terbiasa untuk order delivery.

"Kami sendiri pun mulai mendapat permintaan bantuan dari beberapa kota di luar Bali. Akibat banyak pelaku bisnis mulai menyederhanakan tim marketing, desainer grafis hingga revenue manager. Tak sedikit agency lokal di Bali pun meminta bantuan kerjasama keKalmanAgency untuk menangani bisnis tertentu seperti industri oleh oleh, cafe, restoran, hotel & villa yang memang sangat ketat persaingannya," sabuh Inbound Marketing Specialist Kalman Agency, Denny Huang.
(nug)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More