Mampu Beradaptasi, Roughneck 1991 Makin Berkibar di Masa Pandemi
Jum'at, 09 Juli 2021 - 23:51 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia menuntut semua lini bisnis beradaptasi dengan situasi tatanan normal baru. Inovasi menjadi kunci untuk bertahan di tengah kesulitan ekonomi. Filosofi itu pun dipegang brand fesyen lokal Roughneck 1991.
Brand yang berdiri sejak 2015 ini sebelumnya memiliki kekuatan di sektor penjualan offline. Namun keganasan Covid-19 di bumi nusantara memaksa Roughneck 1991 bertransformasi.
Alokasi dana 80 persen hasil penjualan offline dipersiapkan untuk pengembangan penjualan online. Melalui strategi dan perhitungan yang detail dan cermat, brand ini kini telah menuai tuahnya.
Meski terbilang 'anak kemarin sore' di bidang penjualan online, namun produk-produk Roughneck 1991, yang mayoritas dibuat untuk kaum adam, laris manis di berbagai platform marketplace.
"Kami harus berinovasi jika tidak ingin ditinggalkan. Beruntungnya di masa pandemi ini banyak marketplace menawarkan promo yang menurut kami tidak hanya menguntungkan konsumen tapi juga produsen. Kami selalu ambil bagian dan hasilnya sangat memuaskan," beber Co-founder Roughneck 1991, Rusli ikhwan dalam keterangan persnya, Jumat (9/7).
Berdasarkan data yang dihimpun, penjualan Roughneck tumbuh sangat pesat. Bahkan di salah satu marketplace terkemuka, Roughneck mencatat jumlah lebih dari 10 kali lipat transaksi dalam beberapa event yang diselenggarakan. Salah satu produk unggulannya yakni RS404 ultimate hoodie pun banyak diburu.
Pencapaian tersebut otomatis menempatkan brand asal Kota Depok ini berada di jajaran lima besar brand fesyen lokal terlaris.
Selain mengikuti promo event, Rougneck juga mulai memanfaatkan pasar digital untuk menjual produknya ke mancanegara. Roughneck tidak takut bersaing dengan produk fesyen luar negeri.
"Ekspor merupakan impian setiap produsen. Kami yakin produk kami mampu bersaing di mancanegara. Apalagi kami mempersiapkan ini dengan matang. Prinsip kami 'go big or go home'," ujar Rusli mantap.
Brand yang berdiri sejak 2015 ini sebelumnya memiliki kekuatan di sektor penjualan offline. Namun keganasan Covid-19 di bumi nusantara memaksa Roughneck 1991 bertransformasi.
Alokasi dana 80 persen hasil penjualan offline dipersiapkan untuk pengembangan penjualan online. Melalui strategi dan perhitungan yang detail dan cermat, brand ini kini telah menuai tuahnya.
Meski terbilang 'anak kemarin sore' di bidang penjualan online, namun produk-produk Roughneck 1991, yang mayoritas dibuat untuk kaum adam, laris manis di berbagai platform marketplace.
"Kami harus berinovasi jika tidak ingin ditinggalkan. Beruntungnya di masa pandemi ini banyak marketplace menawarkan promo yang menurut kami tidak hanya menguntungkan konsumen tapi juga produsen. Kami selalu ambil bagian dan hasilnya sangat memuaskan," beber Co-founder Roughneck 1991, Rusli ikhwan dalam keterangan persnya, Jumat (9/7).
Berdasarkan data yang dihimpun, penjualan Roughneck tumbuh sangat pesat. Bahkan di salah satu marketplace terkemuka, Roughneck mencatat jumlah lebih dari 10 kali lipat transaksi dalam beberapa event yang diselenggarakan. Salah satu produk unggulannya yakni RS404 ultimate hoodie pun banyak diburu.
Pencapaian tersebut otomatis menempatkan brand asal Kota Depok ini berada di jajaran lima besar brand fesyen lokal terlaris.
Selain mengikuti promo event, Rougneck juga mulai memanfaatkan pasar digital untuk menjual produknya ke mancanegara. Roughneck tidak takut bersaing dengan produk fesyen luar negeri.
Baca Juga
"Ekspor merupakan impian setiap produsen. Kami yakin produk kami mampu bersaing di mancanegara. Apalagi kami mempersiapkan ini dengan matang. Prinsip kami 'go big or go home'," ujar Rusli mantap.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda