Indonesia Akan Menerima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer
Kamis, 15 Juli 2021 - 01:05 WIB
JAKARTA - Indonesia akan menerima 50 juta dosis vaksin Pfizer . Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI baru saja menyepakati kerja sama dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE untuk menyediakan vaksin untuk masyarakat.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin Covid-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.
“Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosia merk Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” kata Budi Gunadi lewat keterangan resminya, Rabu (14/7).
Dia menjelaskan, 50 juta dosis vaksin tersebut akan tersedia mendapatkan setelah persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) .
“Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM,” jelasnya.
Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin Covid-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.
Uji klinis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 Tahap 3 ini dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech. Dimulai pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta. Peserta juga terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun setelah penyuntikan dosis kedua.
“Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin Covid-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,” ujar Country Manager PT Pfizer Indonesia, Stephen Leung.
Sementara itu, Chief Business and Chief Commercial Officer BioNTech, Sean Marett berharap kerjasama ini bisa membantu ketersediaan suplai vaksin Covid-19 yang dapat diterima dan efektif bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin tersebut menjadi salah satu vaksin Covid-19 yang digunakan untuk program percepatan vaksinasi di Indonesia.
“Dengan bertambahnya stok vaksin 50 juta dosia merk Pfizer ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Indonesia,” kata Budi Gunadi lewat keterangan resminya, Rabu (14/7).
Dia menjelaskan, 50 juta dosis vaksin tersebut akan tersedia mendapatkan setelah persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) .
“Penggunaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari Badan POM,” jelasnya.
Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin Covid-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.
Uji klinis vaksin Pfizer yang dinamakan BNT 162b2 Tahap 3 ini dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech. Dimulai pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta. Peserta juga terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama dua tahun setelah penyuntikan dosis kedua.
“Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin Covid-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,” ujar Country Manager PT Pfizer Indonesia, Stephen Leung.
Sementara itu, Chief Business and Chief Commercial Officer BioNTech, Sean Marett berharap kerjasama ini bisa membantu ketersediaan suplai vaksin Covid-19 yang dapat diterima dan efektif bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(dra)
tulis komentar anda