Arzeti Bilbina Dukung Pemberian Label Peringatan pada Kemasan Plastik
Kamis, 15 Juli 2021 - 16:34 WIB
JAKARTA - Artis Arzeti Bilbina tegas mendukung BPOM untuk segera memberi label peringatan konsumen terkait kemasan plastik yang mengandung bahaya BPA atau Bisphenol A. Hal itu menjadi perhatian banyak pihak demi menjaga dan melindungi generasi bangsa, yakni bayi dan balita Indonesia dari paparan bahaya BPA. Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait juga pernah menyuarakan isu serupa.
"Saya berharap BPOM segera memfasilitasi info sehat untuk masyarakat agar lebih cerdas lagi dalam memilih makanan dan minuman dalam kemasan plastik untuk menginfokan pelabelan dalam kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya BPA," ungkap Arzeti Bilbina dalam keterangan persnya, Kamis (15/7).
Sebagaimana diketahui, di sejumlah negara, penggunaan kemasan plastik mengandung BPA ini dilarang atau dibatasi. Pasalnya, BPA dapat memengaruhi kesehatan di kemudian hari, terutama pada usia rentan yaitu bayi, balita dan janin pada ibu hamil. Terkait hal itu masyarakat perlu mencermati informasi yang tertera pada label kemasan makanan dan minuman, apakah cocok dikonsumsi sesuai dengan usianya.
BPOM sendiri memiliki regulasi yang mengatur batas migrasi maksimal BPA adalah sebesar 0,6 bagian per juta (bpj, mg/kg). Arzeti, yang juga anggota Komisi IX dari PKB, menyampaikan, tentang pentingnya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Menurut presenter 47 tahun itu, selain masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau belum memahami tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya seperti BPA ini, juga betapa mendesaknya pemberian label peringatan pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Dengan adanya info pelabelan ini paling tidak kita telah membantu mengedukasi masyarakat dari yang belum tahu menjadi tahu, tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung bahan-bahan berbahaya," jelas Arzeti.
Hal yang perlu diketahui masyarakat luas adalah berdasarkan riset baik di luar maupun di dalam negeri terungkap bahwa bahaya yang ditimbulkannya dari BPA tidak sederhana. Beberapa di antaranya bisa mengakibatkan kanker, dan gangguan otak. Bayi, balita dan janin adalah kelompok usia yang rentan akan paparan BPA. Tidak ada batas toleransi untuk mereka, benar-benar harus bebas BPA atau zero toleransi BPA.
"Saya berharap BPOM segera memfasilitasi info sehat untuk masyarakat agar lebih cerdas lagi dalam memilih makanan dan minuman dalam kemasan plastik untuk menginfokan pelabelan dalam kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya BPA," ungkap Arzeti Bilbina dalam keterangan persnya, Kamis (15/7).
Sebagaimana diketahui, di sejumlah negara, penggunaan kemasan plastik mengandung BPA ini dilarang atau dibatasi. Pasalnya, BPA dapat memengaruhi kesehatan di kemudian hari, terutama pada usia rentan yaitu bayi, balita dan janin pada ibu hamil. Terkait hal itu masyarakat perlu mencermati informasi yang tertera pada label kemasan makanan dan minuman, apakah cocok dikonsumsi sesuai dengan usianya.
BPOM sendiri memiliki regulasi yang mengatur batas migrasi maksimal BPA adalah sebesar 0,6 bagian per juta (bpj, mg/kg). Arzeti, yang juga anggota Komisi IX dari PKB, menyampaikan, tentang pentingnya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Menurut presenter 47 tahun itu, selain masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau belum memahami tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya seperti BPA ini, juga betapa mendesaknya pemberian label peringatan pada kemasan plastik yang mengandung BPA.
"Dengan adanya info pelabelan ini paling tidak kita telah membantu mengedukasi masyarakat dari yang belum tahu menjadi tahu, tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung bahan-bahan berbahaya," jelas Arzeti.
Hal yang perlu diketahui masyarakat luas adalah berdasarkan riset baik di luar maupun di dalam negeri terungkap bahwa bahaya yang ditimbulkannya dari BPA tidak sederhana. Beberapa di antaranya bisa mengakibatkan kanker, dan gangguan otak. Bayi, balita dan janin adalah kelompok usia yang rentan akan paparan BPA. Tidak ada batas toleransi untuk mereka, benar-benar harus bebas BPA atau zero toleransi BPA.
(nug)
tulis komentar anda