Mengenal Obat Oseltamivir, Ini Manfaat dan Efek Sampingnya
Jum'at, 16 Juli 2021 - 14:46 WIB
JAKARTA - Oseltamivir merupakan obat antivral yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan influenza atau flu tipe A dan B. Untuk kasus Covid-19 , obat ini tidak disarankan dokter dikonsumsi pasien gejala ringan atau mereka yang menjalani isolasi mandiri .
"Oseltamivir dan Azitromisin tidak lagi diberikan pada pasien Covid-19. Kecuali berdasarkan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter. Selain itu pemberian obat antibiotik juga harus dengan resep dokter," terang dr. Fajri dalam unggahan Instagram pribadinya dikutip Jumat (16/7).
Dalam panduan tersebut tertulis bahwa potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19, menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 berat dan tidak dianjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 ringan.
Selain itu dijelaskan pula bahwa Oseltamivir bekerja dengan menghambat neuraminidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Dilansir dari Web MD, Oseltamivir digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh virus flu (influenza). Obat ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam atau menggigil, pegal-pegal, dan kelelahan.
Dikatakan juga di sana bahwa penggunaan Oseltamivir dapat mempersingkat waktu pemulihan 1 hingga 2 hari. Obat ini dapat juga dipakai sebagai pencegahan jika terjadi wabah.
Oseltamivir diketahui dapat menyebabkan efek seperti mual dan muntah. Jika salah satu atau kedua efek ini bertahan, maka sangat disarankan bagi Anda segera hubungi dokter.
"Oseltamivir dan Azitromisin tidak lagi diberikan pada pasien Covid-19. Kecuali berdasarkan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter. Selain itu pemberian obat antibiotik juga harus dengan resep dokter," terang dr. Fajri dalam unggahan Instagram pribadinya dikutip Jumat (16/7).
Dalam panduan tersebut tertulis bahwa potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19, menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 berat dan tidak dianjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 ringan.
Selain itu dijelaskan pula bahwa Oseltamivir bekerja dengan menghambat neuraminidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Dilansir dari Web MD, Oseltamivir digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh virus flu (influenza). Obat ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam atau menggigil, pegal-pegal, dan kelelahan.
Dikatakan juga di sana bahwa penggunaan Oseltamivir dapat mempersingkat waktu pemulihan 1 hingga 2 hari. Obat ini dapat juga dipakai sebagai pencegahan jika terjadi wabah.
Oseltamivir diketahui dapat menyebabkan efek seperti mual dan muntah. Jika salah satu atau kedua efek ini bertahan, maka sangat disarankan bagi Anda segera hubungi dokter.
tulis komentar anda