Ingin Jadi Lender Bijak di Fintech Pendanaan? Ini Solusinya!
Jum'at, 13 Agustus 2021 - 17:46 WIB
JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menilai pertumbuhan lender (pemberi pinjaman) ritel di Fintech Peer to Peer Lending (Fintech Pendanaan) menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk pengelolaan dana dengan imbal hasil yang kompetitif.
Ini menunjukkan Fintech Pendanaan menjawab dengan tepat bahwa tren transaksi digital terus dipercaya dan memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat.
Ketua Klaster Produktif AFPI dan CEO Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan bahwa perkembangan pinjaman Fintech Pendanaan sektor produktif cukup baik di mana sebagian besar Borrower (peminjam) bisa survive karena didukung oleh 9 juta lender yang terdaftar di Fintech Pendanaan dengan nilai outstanding mencapai Rp5 triliun untuk UMKM.
"Lender di Fintech Pendanaan terbuka untuk semua kategori, namun jumlah pendana saat ini terbanyak masih berasal dari lender ritel atau pendana perorangan. Misalnya di platform Modalku, untuk menjadi lender dapat dilakukan mulai dari Rp 100.000. Return yang diperoleh beragam, yakni 12%, 18% hingga 20% per tahun," jelas Reynold melalui siaran resminya, Kamis (12/8).
Terkait Lender perorangan sesuai statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mendominasi nilai outstanding pinjaman di mana pada Juni 2021 ini, nilai pinjaman dari kategori tersebut mencapai Rp5,4 triliun baik dari lender lokal maupun luar negeri.
Untuk menjadi lender bijak Fintech Pendanaan, disarankan riset sebelum menempatkan dana di instrumen manapun termasuk Fintech Pendanaan karena ada hubungan antara risk and reward, pastikan sudah berizin regulator misalnya OJK.
Pahami risikonya, mana yang masuk ke profil risiko rendah, sedang, dan tinggi. Jangan berinvestasi dari uang hasil utang, pastikan berinvestasi di platform yang legal, dari yang legal juga harus difilter sesuai dengan kenyamanan masing-masing.
Pastikan melakukan diversifikasi investasi di beberapa platfotm dan jumlah dananya. Untuk Fintech Pendanaan sektor produktif, pilih profil borrower yang dinilai tepat untuk akan Anda danai.
Ini menunjukkan Fintech Pendanaan menjawab dengan tepat bahwa tren transaksi digital terus dipercaya dan memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat.
Ketua Klaster Produktif AFPI dan CEO Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan bahwa perkembangan pinjaman Fintech Pendanaan sektor produktif cukup baik di mana sebagian besar Borrower (peminjam) bisa survive karena didukung oleh 9 juta lender yang terdaftar di Fintech Pendanaan dengan nilai outstanding mencapai Rp5 triliun untuk UMKM.
"Lender di Fintech Pendanaan terbuka untuk semua kategori, namun jumlah pendana saat ini terbanyak masih berasal dari lender ritel atau pendana perorangan. Misalnya di platform Modalku, untuk menjadi lender dapat dilakukan mulai dari Rp 100.000. Return yang diperoleh beragam, yakni 12%, 18% hingga 20% per tahun," jelas Reynold melalui siaran resminya, Kamis (12/8).
Terkait Lender perorangan sesuai statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih mendominasi nilai outstanding pinjaman di mana pada Juni 2021 ini, nilai pinjaman dari kategori tersebut mencapai Rp5,4 triliun baik dari lender lokal maupun luar negeri.
Untuk menjadi lender bijak Fintech Pendanaan, disarankan riset sebelum menempatkan dana di instrumen manapun termasuk Fintech Pendanaan karena ada hubungan antara risk and reward, pastikan sudah berizin regulator misalnya OJK.
Pahami risikonya, mana yang masuk ke profil risiko rendah, sedang, dan tinggi. Jangan berinvestasi dari uang hasil utang, pastikan berinvestasi di platform yang legal, dari yang legal juga harus difilter sesuai dengan kenyamanan masing-masing.
Pastikan melakukan diversifikasi investasi di beberapa platfotm dan jumlah dananya. Untuk Fintech Pendanaan sektor produktif, pilih profil borrower yang dinilai tepat untuk akan Anda danai.
tulis komentar anda