Varian Baru R.1 Muncul, Tiga Warga Panti Jompo Jadi Korban

Jum'at, 24 September 2021 - 10:42 WIB
Diketahui bahwa varian R.1 ini mudah menyebar dan memiliki kemampuan mengurangi netralisasi serum pemulihan pada mereka yang sudah divaksin. / Foto: ilustrasi/ist
JAKARTA - Belum selesai dengan varian Mu yang masih dipantau peneliti hingga sekarang karena kemampuannya melumpuhkan kekuatan antibodi vaksin Covid-19. Kini, sudah muncul lagi varian baru bernama R.1.

Peneliti Amerika Serikat memberikan banyak perhatian kepada varian R.1 ini. Walau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS belum mengidentifikasi varian R.1 ini sebagai varian of interest (VoI) atau variant of concern (VoC).

Menurut laporan Fox News, varian R.1 mewabah di panti jompo wilayah Kentucky, AS. Dari hasil penyelidikan, ada 46 kasus Covid-19 varian R.1, termasuk 26 adalah lansia dengan 18 orang sudah divaksinasi lengkap, dan 20 orang lainnya adalah petugas kesehatan yang bertugas di sana. Mereka juga dipastikan sudah divaksin.



Diketahui bahwa varian R.1 ini mudah menyebar dan memiliki kemampuan mengurangi netralisasi serum pemulihan pada mereka yang sudah divaksin. Artinya, varian ini juga kebal vaksin.



"Tingkat serangan pada penduduk yang tidak divaksinasi tiga kali lebih tinggi dari pada penduduk yang divaksinasi. Pada petugas kesehatan yang tidak divaksinasi, tingkat serangan adalah 4,1 kali lebih tinggi dari pada petugas kesehatan yang divaksinasi," papar laporan tersebut, Jumat (24/9/2021).

Laporan menerangkan bahwa 3 penghuni panti jompo meninggal dunia, dua di antaranya tidak divaksinasi.

"Varian ini benar-benar harus jadi sorotan, karena membuktikan bahwa ada varian yang menyebar di antara kelompok masyarakat yang sudah divaksinasi dosis lengkap," kata William Haseltine, mantan profesor Harvard Medical School sekaligus peneliti Covid-19.

Menurut Haseltine, varian ini bekerja dengan memperbanyak diri sendiri saat sudah masuk ke dalam tubuh seseorang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More