Pemerintah Diperingatkan agar Waspada saat Kembali Buka Banyak Sektor Kehidupan
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 16:47 WIB
JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban mewanti-wanti kepada pengambil keputusan untuk tidak sembarang membuka kembali banyak sektor kehidupan. Ini demi terjaganya kondisi seperti sekarang yang sudah cukup terkendali.
"Rasanya kayak di awal pandemi, ketika cuma sedikit orang yang anggap serius Covid-19 . Kita mudah lupa, dengan segala sesuatunya yang hampir dibuka semua," terangnya di lini masa Twitter seperti dikutip Sabtu (16/10/2021).
Pembukaan yang dimaksud Prof Beri, termasuk bandar udara hingga pariwisata. "Padahal, baru dua bulanan silam kita panik cari oksigen dan tempat tidur di rumah sakit. Ingat?" lanjutnya.
Di keterangan berikutnya, Prof Beri menegaskan bahwa dirinya bukan pihak yang tidak mendukung yang namanya pemulihan keadaan. Namun, dia menegaskan bahwa penting bagi pengambil keputusan untuk melakukan pembukaan dengan bertahap dan selalu waspada.
"Tentu saya amat mendukung pemulihan. Tapi, lakukanlah bertahap dan selalu waspada. Sebab, mobilitas orang-orang begitu memainkan peran penting dalam pandemi ini," tegasnya.
"Kalau sudah di luar kendali, ujung-ujungnya saling menyalahkan lagi. Lebih baik kita saling mengingatkan. Terima kasih," tambahnya menyudahi pernyataannya di lini masa tersebut yang kini sudah mulai banjir komentar netizen.
Perlu diketahui masyarakat bahwa pemerintah memang telah membuka pintu masuk Bali untuk turis asing, tepatnya sejak 14 Oktober 2021. Namun, dipastikan bahwa pembukaan pintu masuk tersebut amatlah ketat dan sangat diupayakan minim risiko penularan dengan berbagai lapisan aturan protokol kesehatan ketat yang diberlakukan.
"Rasanya kayak di awal pandemi, ketika cuma sedikit orang yang anggap serius Covid-19 . Kita mudah lupa, dengan segala sesuatunya yang hampir dibuka semua," terangnya di lini masa Twitter seperti dikutip Sabtu (16/10/2021).
Pembukaan yang dimaksud Prof Beri, termasuk bandar udara hingga pariwisata. "Padahal, baru dua bulanan silam kita panik cari oksigen dan tempat tidur di rumah sakit. Ingat?" lanjutnya.
Di keterangan berikutnya, Prof Beri menegaskan bahwa dirinya bukan pihak yang tidak mendukung yang namanya pemulihan keadaan. Namun, dia menegaskan bahwa penting bagi pengambil keputusan untuk melakukan pembukaan dengan bertahap dan selalu waspada.
"Tentu saya amat mendukung pemulihan. Tapi, lakukanlah bertahap dan selalu waspada. Sebab, mobilitas orang-orang begitu memainkan peran penting dalam pandemi ini," tegasnya.
"Kalau sudah di luar kendali, ujung-ujungnya saling menyalahkan lagi. Lebih baik kita saling mengingatkan. Terima kasih," tambahnya menyudahi pernyataannya di lini masa tersebut yang kini sudah mulai banjir komentar netizen.
Perlu diketahui masyarakat bahwa pemerintah memang telah membuka pintu masuk Bali untuk turis asing, tepatnya sejak 14 Oktober 2021. Namun, dipastikan bahwa pembukaan pintu masuk tersebut amatlah ketat dan sangat diupayakan minim risiko penularan dengan berbagai lapisan aturan protokol kesehatan ketat yang diberlakukan.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda