Ditagih Utang Marah, Awas Risiko Stroke dan Masalah Mental

Kamis, 28 Oktober 2021 - 16:06 WIB
Bagi yang marah-marah saat ditagih utang, Anda perlu tahu bahwa perbuatan Anda itu berisiko merusak kesehatan mental. / Foto: ilustrasi/crello.com
JAKARTA - Ditagih utang marah, hal ini kerap terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Apakah Anda pernah mengalami langsung kejadian menagih utang tapi malah dimarahi oleh yang berutang? Atau Anda pernah marah-marah ke pemberi utang karena belum bisa bayar utang?

Bagi yang marah-marah saat ditagih utang, Anda perlu tahu bahwa perbuatan Anda itu berisiko merusak kesehatan mental . Ya, bersikap marah kepada pemberi utang bisa membuat mental menjadi bermasalah, bahkan memengaruhi kesehatan fisik.

Dijelaskan dalam laman Thrive Works, marah itu sendiri merupakan respons yang mudah diakses dan paling mendasar dari seorang manusia. Sementara di baliknya ada emosi pemicu sebenarnya, seperti frustasi, pengabaian, kesepian, dan kehilangan.





"Sebagai respons biologis, kemarahan melepaskan sejumlah besar kortisol dan adrenalin ke dalam aliran darah, yang dalam jangka panjang mengganggu kemampuan tubuh menyembuhkan diri sendiri," kata laporan tersebut, dikutip MNC Portal, Kamis (28/10/2021).

Marah sebetulnya boleh dilakukan, selama Anda bisa mengontrol kembali emosi tersebut untuk membersihkan diri dari kortisol dan adrenalin yang memegang kendali. Sederhananya, normal untuk marah tapi jangan biarkan emosi itu memengaruhi diri Anda terus-menerus hingga mengalihkan emosi lainnya.

Lebih lanjut, Terapis Profesional Patrice Douglas menerangkan bahwa marah terbukti memengaruhi kesehatan fisik, terlebih jika marahnya terjadi terlalu sering dan tidak diatasi dengan benar.

"Kemarahan dapat membahayakan Anda atau membunuh Anda. Saat kita marah, tubuh membutuhkan waktu 3 detik untuk masuk ke mode 'fight or flight' yang artinya tubuh kita sudah siap untuk menerima serangan. Nah, saat marah kita tetap dalam keadaan ini selama kurang lebih 30 menit setiap kali marah muncul," terangnya.

Kondisi tersebut, tambah Douglas, membuat tubuh merasa haus dan lelah yang menyebabkan sistem imun turun, yang pada akhirnya membuat Anda gampang sakit. Selain itu, risiko tekanan darah tinggi dan detak jantung tidak beraturan juga bakal Anda alami yang mana ini menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More