Tiga Penyakit Autoimun Kulit Ini Sering Menyerang Selama Pandemi Covid-19
Rabu, 03 November 2021 - 15:44 WIB
JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19 , sering muncul penyakit autoimun pada kulit. Selintas hal ini tampak sepele, namun jika tidak segera ditangani dengan baik maka dapat meluas dan semakin parah.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Amelia S Soebyanto, Sp.DV memaparkan bahwa penyakit autoimun pada kulit disebabkan oleh sistem imun yang salah mengenali sel tubuhnya sendiri. Sel tubuh tersebut dianggap sebagai suatu benda asing dan akhirnya menyerang sel tubuhnya sendiri.
"Faktor risiko penyakit autoimun pada kulit disebabkan oleh dua macam. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik atau riwayat keturunan. Sementara faktor yang dapat dimodifikasi berasal dari lingkungan seperti merokok, obat-obatan, kelebihan sinar UV, stres, dll," kata dr. Amelia dalam virtual media briefing, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, terdapat setidaknya tiga penyakit autoimun kulit yang sering dialami masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Ketiga penyakit tersebut di antaranya vitiligo, psoriasis, dan urticaria atau biasa lebih dikenal dengan biduran maupun kaligata.
"Seseorang yang mengalami penyakit autoimun kulit bisa diobati dengan dua cara yakni medikamentosa dan nonmedikamentosa," kata dia.
"Medikamentosa terdiri dari pemberian salep, obat oral, obat injeksi dan penyinaran. Sementara nonmedikamentosa meliputi tidak menggaruk saat gatal, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, dan manajemen stres yang baik," jelasnya.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Amelia S Soebyanto, Sp.DV memaparkan bahwa penyakit autoimun pada kulit disebabkan oleh sistem imun yang salah mengenali sel tubuhnya sendiri. Sel tubuh tersebut dianggap sebagai suatu benda asing dan akhirnya menyerang sel tubuhnya sendiri.
"Faktor risiko penyakit autoimun pada kulit disebabkan oleh dua macam. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik atau riwayat keturunan. Sementara faktor yang dapat dimodifikasi berasal dari lingkungan seperti merokok, obat-obatan, kelebihan sinar UV, stres, dll," kata dr. Amelia dalam virtual media briefing, Rabu (3/11/2021).
Menurutnya, terdapat setidaknya tiga penyakit autoimun kulit yang sering dialami masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Ketiga penyakit tersebut di antaranya vitiligo, psoriasis, dan urticaria atau biasa lebih dikenal dengan biduran maupun kaligata.
"Seseorang yang mengalami penyakit autoimun kulit bisa diobati dengan dua cara yakni medikamentosa dan nonmedikamentosa," kata dia.
"Medikamentosa terdiri dari pemberian salep, obat oral, obat injeksi dan penyinaran. Sementara nonmedikamentosa meliputi tidak menggaruk saat gatal, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, dan manajemen stres yang baik," jelasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda