Ketua DPD RI Dorong Indonesia Jadi Kiblat Busana Muslim Dunia
Jum'at, 12 November 2021 - 17:08 WIB
SURABAYA - Ketua DPD RI , AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, mendorong Indonesia agar menjadi kiblat busana Muslim dunia. Menurut LaNyalla, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai poros busana muslim global."Potensi Indonesia cukup besar untuk menjadi kiblat busana muslim global. Kita memiliki banyak desainer yang mumpuni untuk itu," kata La Nyalla di sela-sela kunjungan dapil ke Jawa Timur, Jumat (12/11/2021).
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, para desainer Tanah Air memiliki kreativitas yang mampu menembus keinginan masyarakat internasional. Selain itu, Indonesia memiliki bahan baku yang cukup melimpah."Ini menjadi kekuatan atau modal utama bagi Indonesia untuk menjadi poros busana muslim global," papar dia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk umat muslim terbesar di dunia, La Nyalla menilai hal tersebut realistis untuk diwujudkan.
"Mari kita dorong Indonesia menuju pencapaian pertumbuhan produksi busana Muslim yang dapat mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat atau kiblat busana muslim dunia dan menjadi salah satu pemain besar di industri busana muslim global," kata La Nyalla.
Dikatakannya, kekuatan ini harus mampu menguatkan para pelaku usaha yang masih berada di level bawah dengan didukung regulasi yang menumbuhkembangkan industri, akademisi, asosiasi, hingga desainer agar dapat berkolaborasi untuk mengukuhkan kekuatan pasar busana muslim Indonesia.
"Industri ini masih didominasi pelaku UKM. Pemerintah perlu mendorong dan memberikan dukungan agar Indonesia mampu mendapatkan daya tawar yang lebih baik di pasar global. Karena UKM sulit bersaing di pasar internasional jika berjalan sendiri-sendiri," ujarnya.
Dikatakannya, langkah-langkah ini perlu disosialisasikan oleh pemerintah agar menjadi angin segar yang dapat menjadi gairah para pelaku UKM untuk dapat lebih produktif mengembangkan industrinya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, even ‘Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana Muslim (Muslim fashion) dunia. Industri busana muslim Indonesia terus tumbuh pesat dan menjadi salah satu pemain besar di industri busana muslim global.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, para desainer Tanah Air memiliki kreativitas yang mampu menembus keinginan masyarakat internasional. Selain itu, Indonesia memiliki bahan baku yang cukup melimpah."Ini menjadi kekuatan atau modal utama bagi Indonesia untuk menjadi poros busana muslim global," papar dia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk umat muslim terbesar di dunia, La Nyalla menilai hal tersebut realistis untuk diwujudkan.
"Mari kita dorong Indonesia menuju pencapaian pertumbuhan produksi busana Muslim yang dapat mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat atau kiblat busana muslim dunia dan menjadi salah satu pemain besar di industri busana muslim global," kata La Nyalla.
Dikatakannya, kekuatan ini harus mampu menguatkan para pelaku usaha yang masih berada di level bawah dengan didukung regulasi yang menumbuhkembangkan industri, akademisi, asosiasi, hingga desainer agar dapat berkolaborasi untuk mengukuhkan kekuatan pasar busana muslim Indonesia.
"Industri ini masih didominasi pelaku UKM. Pemerintah perlu mendorong dan memberikan dukungan agar Indonesia mampu mendapatkan daya tawar yang lebih baik di pasar global. Karena UKM sulit bersaing di pasar internasional jika berjalan sendiri-sendiri," ujarnya.
Dikatakannya, langkah-langkah ini perlu disosialisasikan oleh pemerintah agar menjadi angin segar yang dapat menjadi gairah para pelaku UKM untuk dapat lebih produktif mengembangkan industrinya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan, even ‘Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pusat busana Muslim (Muslim fashion) dunia. Industri busana muslim Indonesia terus tumbuh pesat dan menjadi salah satu pemain besar di industri busana muslim global.
(wur)
tulis komentar anda