Kemenparekraf Dorong Pengembangan Ekosistem Ekraf di Tengah Distruksi Digital

Kamis, 18 November 2021 - 20:33 WIB
Sebagaimana industri ekraf lainnya, contohnya kriya dan kuliner, industri fesyen Muslim harus mampu melakukan adaptasi yang lebih cepat dengan digitalisasi. / Foto: MPI/Faisal Rahman
JAKARTA - Perkembangan zaman dengan teknologi dan digitalisasi yang makin canggih, jadi tantangan yang harus dihadapi di dunia industri 4.0 saat ini.

Tidak terkecuali pada dunia industri ekonomi kreatif, seperti dunia fesyen Muslim. Sebagaimana industri ekonomi kreatif lainnya, contohnya kriya dan kuliner, industri fesyen Muslim harus mampu melakukan adaptasi yang lebih cepat dengan digitalisasi.

Dalam upaya terus mengembangkan ekosistem ekonomi kreatif di tengah distruksi digital, seperti disampaikan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Angela Tanoesoedibjo , berbagai program dirilis oleh Kemenparekraf.



"Berbagai program dilakukan, di antaranya Bangga Buatan Indonesia yang mendukung produk-produk ekraf lokal bisa go digital dan disertai dengan pendampingan. Sehingga bukan cuma sekadar bertahan, tetapi juga berkembang di dalam ekosistem ekonomi digital," jelas Wamenparekraf Angela ketika ditemui dalam gelaran Embracing Jakarta Fashion Muslim Week di Aquatic GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (18/11/2021).



Selain pendampingan kepada para pelaku industri ekonomi dan kreatif lokal, Kemenparekraf juga tengah melakukan program stimulus ekonomi agar nilai penjualan sektor industri ini bisa semakin bertambah.



"Melalui program pemulihan ekonomi nasional lewat stimulus Bangga Buatan Indonesia, kami mendorong peningkatan transaksi penjualan produk ekraf secara nasional. Khususnya di sektor fashion, kriya, dan kuliner, melalui penyediaan voucher dan diskon di berbagai platform digital," tuntasnya.
(nug)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More