Setelah DreadOut, Kini Giliran Game Pamali Diangkat ke Layar Lebar
Jum'at, 19 November 2021 - 13:46 WIB
JAKARTA - Sukses dalam pembuatan film berbasis game berjudul DreadOut pada 2019, Lyto Pictures kembali memproduksi film layar lebar yang diangkat dari game buatan anak bangsa, Pamali.
Film Pamali sendiri akan disajikan dengan genre horror . Sedangkan proses produksinya dilakukan tahun ini, dan perilisannya pada 2022.
Disutradarai Bobby Prasetyo, Pamali akan dibintangi sejumlah pemeran kenamaan di antaranya Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iyang Darmawan.
"Saya senang sekali bisa mengolaborasikan industri game dan film. Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya," ungkap Produser film Pamali dan CEO Lyto Pictures, Andi Suryanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021).
"Kami melihat bahwa Pamali ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media film," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, sang sutradara, Bobby menyampaikan bahwa menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti film dan game adalah hal yang menarik, terutama jika targetnya adalah kaum muda.
Pamali yang lebih dulu diangkat dalam format game sejak 2018 sudah dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang banyak, bahkan hingga ke luar negeri.
"Bagi saya, hal tersebut menjadi sebuah kesempatan dan tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton," jelas pria yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019.
Film Pamali sendiri akan disajikan dengan genre horror . Sedangkan proses produksinya dilakukan tahun ini, dan perilisannya pada 2022.
Disutradarai Bobby Prasetyo, Pamali akan dibintangi sejumlah pemeran kenamaan di antaranya Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iyang Darmawan.
"Saya senang sekali bisa mengolaborasikan industri game dan film. Film Pamali ini mengangkat unsur budaya dan kepercayaan masyarakat lokal, terutama mengenai pantangan dan larangan yang dianggap membawa keburukan dan bahaya bagi yang melakukannya," ungkap Produser film Pamali dan CEO Lyto Pictures, Andi Suryanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/11/2021).
"Kami melihat bahwa Pamali ini merupakan kesempatan untuk melestarikan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media film," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama, sang sutradara, Bobby menyampaikan bahwa menghidupkan kembali nilai tradisi lokal Indonesia melalui media modern seperti film dan game adalah hal yang menarik, terutama jika targetnya adalah kaum muda.
Pamali yang lebih dulu diangkat dalam format game sejak 2018 sudah dikenal luas dan memiliki basis penggemar yang banyak, bahkan hingga ke luar negeri.
"Bagi saya, hal tersebut menjadi sebuah kesempatan dan tantangan untuk membuat sebuah karya yang bermanfaat melestarikan tradisi, sekaligus populer dan disukai banyak penonton," jelas pria yang pernah mendapatkan nominasi sebagai sutradara muda di Piala Maya 2019.
tulis komentar anda