Madani International Film Festival Angkat Tema Sufisme dan Humor, Ini Kata Garin Nugroho
Jum'at, 26 November 2021 - 16:28 WIB
JAKARTA - Menjelang akhir tahun, tepatnya di akhir November ini Madani International Film Festival yang ke-empat akan digelar di Jakarta. Mengangkat tema ‘Light, Sufism, and Humor’, tentunya ada makna penting di balik tiga kata tersebut.
Menurut penyelenggara Madani International Film Festival, kata ‘light’ di sini bisa dimaknai sebagai “respon atas situasi pandemi yang berkepanjangan, di mana kita semua menanti satu cahaya yang terangnya akan membawa kita berlalu dari kondisi kegelapan.”
“Sementara Light dalam arti sesuatu yang bersifat ringan adalah hal-hal yang bersifat jenaka. Yang diharapkan mampu membawa kita pada rasa penuh keceriaan dalam merayakan kehadiran cahaya dan merayakan keberagaman umat muslim di dunia,” tulis akun media sosial Madani International Film Festival.
Sedangkan, mengenai kata ‘Sufisme’ dan ‘Humor’, Garin Nugroho selaku Board Madani International Film Festival mengungkap bahwa dua kata kunci ini muncul dari akar budaya Islam di Indonesia yang tak jauh dari ajaran sufisme dan muatan humor.
“Sejarah bangsa kita dibangun di atas kerajaan-kerajaan Islam dan budaya yang terpengaruh sufisme, dan humor adalah sumber daya terbesar bangsa ini,” ucap Garin dalam konferensi pers, Jumat (26/11/2021).
Di ranah internasional, industri perfilman Indonesia sempat dikenal berkat film-film komedi klasik karya para komedian legendaris sekelas Benyamin dan Bing Slamet. Oleh karena itu, dua akar budaya yang punya satu benang merah ini pun diangkat sebagai tema Madani International Film Festival tahun ini.
“Sufisme dan humor adalah pondasi bangsa ini, dasar keberagaman dan toleransi yang dianut bangsa ini,” lanjut Garin.
Sebagai festival film, Madani akan menampilkan 13 film yang terdiri dari 10 film panjang dan 3 film pendek. Madani International Film Festival akan digelar secara hybrid alias daring dan luring mulai 27 November hingga 4 Desember 2021 besok.
Menurut penyelenggara Madani International Film Festival, kata ‘light’ di sini bisa dimaknai sebagai “respon atas situasi pandemi yang berkepanjangan, di mana kita semua menanti satu cahaya yang terangnya akan membawa kita berlalu dari kondisi kegelapan.”
“Sementara Light dalam arti sesuatu yang bersifat ringan adalah hal-hal yang bersifat jenaka. Yang diharapkan mampu membawa kita pada rasa penuh keceriaan dalam merayakan kehadiran cahaya dan merayakan keberagaman umat muslim di dunia,” tulis akun media sosial Madani International Film Festival.
Sedangkan, mengenai kata ‘Sufisme’ dan ‘Humor’, Garin Nugroho selaku Board Madani International Film Festival mengungkap bahwa dua kata kunci ini muncul dari akar budaya Islam di Indonesia yang tak jauh dari ajaran sufisme dan muatan humor.
“Sejarah bangsa kita dibangun di atas kerajaan-kerajaan Islam dan budaya yang terpengaruh sufisme, dan humor adalah sumber daya terbesar bangsa ini,” ucap Garin dalam konferensi pers, Jumat (26/11/2021).
Di ranah internasional, industri perfilman Indonesia sempat dikenal berkat film-film komedi klasik karya para komedian legendaris sekelas Benyamin dan Bing Slamet. Oleh karena itu, dua akar budaya yang punya satu benang merah ini pun diangkat sebagai tema Madani International Film Festival tahun ini.
“Sufisme dan humor adalah pondasi bangsa ini, dasar keberagaman dan toleransi yang dianut bangsa ini,” lanjut Garin.
Sebagai festival film, Madani akan menampilkan 13 film yang terdiri dari 10 film panjang dan 3 film pendek. Madani International Film Festival akan digelar secara hybrid alias daring dan luring mulai 27 November hingga 4 Desember 2021 besok.
(hri)
tulis komentar anda