Menkes Terapkan 3 Saran WHO dalam Menghadapi Omicron
Rabu, 29 Desember 2021 - 09:26 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menuturkan, saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar varian baru Covid-19, Omicron sebanyak 46 orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan varian keparahannya dalam tiga kriteria.
" WHO tuh mengategorikan varian (Omicron). Keparahannya ada tiga hal," ujar Menkes saat menjadi bintang tamu podcast Close the Door yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa, 28 Desember 2021.
Pertama, transmissibility, yakni kemampuan menularnya seberapa cepat. Hal ini terbukti dengan berbagai penelitian, banyak jurnal yang menyebutkan bahwa Omicron adalah yang paling cepat penularannya dibandingkan varian lainnya.
Menkes mengungkapkan alasan mengapa Omicron penularannya lebih cepat, karena sekali menularkan dia akan rangkap.
Dia memberikan contoh, misalnya di Inggris dalam satu hari ada 50 ribu kasus, kemudian dalam dua hari bisa menjadi 100 ribu kasus.
Kedua, escape immunity, kemampuan virus ini dalam menangkal vaksin. Dari data yang diperoleh, kata Budi, seseorang yang terkena Omicron sudah melakukan vaksinasi dua kali.
"Jurnal sudah cukup lengkap sekarang. Mulai dari Sinovac, Pfizer, Astrazaneca, hingga Moderna itu turun. Gara-gara Omicron. Jadi dia ada mutasi escape immunity, WHO sudah konfirm," bebernya.
Ketiga, severity, yaitu keparahan. Menkes mengatakan, kemungkinan besar antara 25-50 persen lebih rendah masuk ke dalam rumah sakit.
" WHO tuh mengategorikan varian (Omicron). Keparahannya ada tiga hal," ujar Menkes saat menjadi bintang tamu podcast Close the Door yang tayang di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Selasa, 28 Desember 2021.
Pertama, transmissibility, yakni kemampuan menularnya seberapa cepat. Hal ini terbukti dengan berbagai penelitian, banyak jurnal yang menyebutkan bahwa Omicron adalah yang paling cepat penularannya dibandingkan varian lainnya.
Menkes mengungkapkan alasan mengapa Omicron penularannya lebih cepat, karena sekali menularkan dia akan rangkap.
Dia memberikan contoh, misalnya di Inggris dalam satu hari ada 50 ribu kasus, kemudian dalam dua hari bisa menjadi 100 ribu kasus.
Kedua, escape immunity, kemampuan virus ini dalam menangkal vaksin. Dari data yang diperoleh, kata Budi, seseorang yang terkena Omicron sudah melakukan vaksinasi dua kali.
"Jurnal sudah cukup lengkap sekarang. Mulai dari Sinovac, Pfizer, Astrazaneca, hingga Moderna itu turun. Gara-gara Omicron. Jadi dia ada mutasi escape immunity, WHO sudah konfirm," bebernya.
Ketiga, severity, yaitu keparahan. Menkes mengatakan, kemungkinan besar antara 25-50 persen lebih rendah masuk ke dalam rumah sakit.
tulis komentar anda