Film Trah 7 Dirilis, Diana Limbong Angkat Mitos Tradisional Jawa
Selasa, 11 Januari 2022 - 14:52 WIB
JAKARTA - Diana Limbong menjalani debutnya sebagai produser film dengan menghadirkan film horor yang mengangkat mitos tradisional Jawa berjudul Trah 7. Bisa dikatakan, untuk memulai debutnya ini, Diana membutuhkan waktu dua tahun menunggu agar filmnya tersebut bisa tayang di bioskop karena terbentur oleh pandemi Covid-19.
Diana Limbong yang duduk di kursi eksekutif produser pun sempat dilanda pesimistis filmnya ini bisa tayang di bioskop mengingat pandemi masih melanda Indonesia. Namun, kekhawatiran Diana mereda seiring mulai dibukanya bioskop setelah menurunnya kasus baru covid-19.
“Penantian yang panjang buat saya telah berakhir. Trah 7 ini cukup melelahkan, dua tahun menunggu harusnya tayang 2020 lalu. Alhamdulillah hari ini bisa berkumpul di sini dan sekarang saya sangat berbahagia, akhirnya bisa menggelar film ini untuk pecinta film Indonesia,” ujar Diana Limbong menjawab pertanyaan SINDOnews.com disela sela Gala Premiere ‘Trah 7’ di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin malam (10/1/2022).
Diana Limbong mengaku sangat gugup karena film pertamanya itu akan segera tayang di bioskop Indonesia. "Deg-degan banget, awal bikin film ini ya yakin aja kalau pemain saya akan memberikan yang terbaik," tutur Diana.
"Saya dan anak-anak saya suka dengan film yang horor, kebanyakan kan teman-teman dan masyarakat suka dengan film horor. Ya insyaAllah akan meledak," ungkapnya.
Diana mengatakan, bahwa filmnya ini juga sebagai edukasi ke penonton yang diambil dari pengalaman sehari hari bahwa dia sering mendengar di masyarakat kemarahan yang berujung pada umpatan ‘Saya kutuk tujuh turunan’ kepada orang lain.
“Ini menginspirasi saya untuk membuat film horor yang beda dari yang pernah ada. Trah 7’ mengisahkan sosok Karyono yang menginginkan kekayaan materi dengan cara memuja setan. Film ini memberi pesan jangan pernah bersekutu dengan setan bertekun dan dekatlah dengan Tuhan pencipta semesta agar hidupnya bisa tenang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan jika film Trah 7 memiliki kekuatan cerita yang dekat dengan penonton dan bisa meneruskan kesuksesan film horor yang kini menjadi primadona di kalangan penonton film tanah air yang mengangkat kisah mistis dari mitos daerah di Indonesia terutama pulau Jawa.
Diana Limbong yang duduk di kursi eksekutif produser pun sempat dilanda pesimistis filmnya ini bisa tayang di bioskop mengingat pandemi masih melanda Indonesia. Namun, kekhawatiran Diana mereda seiring mulai dibukanya bioskop setelah menurunnya kasus baru covid-19.
“Penantian yang panjang buat saya telah berakhir. Trah 7 ini cukup melelahkan, dua tahun menunggu harusnya tayang 2020 lalu. Alhamdulillah hari ini bisa berkumpul di sini dan sekarang saya sangat berbahagia, akhirnya bisa menggelar film ini untuk pecinta film Indonesia,” ujar Diana Limbong menjawab pertanyaan SINDOnews.com disela sela Gala Premiere ‘Trah 7’ di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Senin malam (10/1/2022).
Diana Limbong mengaku sangat gugup karena film pertamanya itu akan segera tayang di bioskop Indonesia. "Deg-degan banget, awal bikin film ini ya yakin aja kalau pemain saya akan memberikan yang terbaik," tutur Diana.
"Saya dan anak-anak saya suka dengan film yang horor, kebanyakan kan teman-teman dan masyarakat suka dengan film horor. Ya insyaAllah akan meledak," ungkapnya.
Diana mengatakan, bahwa filmnya ini juga sebagai edukasi ke penonton yang diambil dari pengalaman sehari hari bahwa dia sering mendengar di masyarakat kemarahan yang berujung pada umpatan ‘Saya kutuk tujuh turunan’ kepada orang lain.
“Ini menginspirasi saya untuk membuat film horor yang beda dari yang pernah ada. Trah 7’ mengisahkan sosok Karyono yang menginginkan kekayaan materi dengan cara memuja setan. Film ini memberi pesan jangan pernah bersekutu dengan setan bertekun dan dekatlah dengan Tuhan pencipta semesta agar hidupnya bisa tenang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan jika film Trah 7 memiliki kekuatan cerita yang dekat dengan penonton dan bisa meneruskan kesuksesan film horor yang kini menjadi primadona di kalangan penonton film tanah air yang mengangkat kisah mistis dari mitos daerah di Indonesia terutama pulau Jawa.
tulis komentar anda