Gaungkan Pola Hidup Sehat, PT Ajinomoto Perkenalkan Program Bijak Garam
Kamis, 17 Februari 2022 - 03:04 WIB
JAKARTA - PT Ajinomoto Indonesia memperkenalkan program terbarunya yaitu Bijak Garam untuk menggugah kesadaran masyarakat agar mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan. Program ini merupakan solusi untuk mengurangi penggunaan garam dalam masakan namun tetap mempertahankan cita rasa yang seimbang.
Menurut Pakar Diet dan Gizi Klinik dr. Johanes Casay Chandrawinata, Sp.GK, MND, kecenderungan masyarakat Indonesia memang menyukai rasa asin. Namun, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Maka, penting bagi kita untuk melakukan diet garam.
“Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai makanan bercita rasa asin dan gurih. Tapi, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak
mengandung garam dapat mengakibatkan masalah kesehatan misalnya obesitas, diabetes, hipertensi, kanker lambung, batu ginjal, dan stroke. Oleh karena itu, untuk menjaga pola hidup sehat, pembatasan asupan garam sama pentingnya dengan mengonsumsi buah dan sayur,” papar dr. Johanes dalam acara Ajinomoto Indonesia Media Appreciation Day yang digelar secara daring, Selasa (15/2/2022).
Berlatar hal tersebut, program Bijak Garam diangkat oleh PT Ajinomoto Indonesia. Program ini merupakan solusi cermat untuk mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.
Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya memaparkan, berdasarkan data Riskesdas 2018, 21,8% masyarakat Indonesia mengalami obesitas. Angka tersebut diprediksi akan meningkat pada 2030 menjadi 40%.
"Artinya hampir 1 dari 2 orang dewasa Indonesia akan mengalami obesitas. Kondisi ini harus segera ditangani, karena obesitas dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes," papar Grant.
Grant menambahkan, garam memang memiliki manfaat bagi tubuh yakni menjaga keseimbangan cairan di tubuh serta berperan dalam menjaga fungsi saraf dan otot. Namun, makanan dengan kandungan garam yang tinggi cenderung membuat orang makan berlebih sehingga mengalami obesitas.
WHO sendiri sudah memberikan batasan aman dalam mengonsumsi garam per hari untuk orang dewasa, yaitu 5 gram atau kurang dari 1 sendok teh. Sementara orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari itu.
Menurut Pakar Diet dan Gizi Klinik dr. Johanes Casay Chandrawinata, Sp.GK, MND, kecenderungan masyarakat Indonesia memang menyukai rasa asin. Namun, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Maka, penting bagi kita untuk melakukan diet garam.
“Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai makanan bercita rasa asin dan gurih. Tapi, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak
mengandung garam dapat mengakibatkan masalah kesehatan misalnya obesitas, diabetes, hipertensi, kanker lambung, batu ginjal, dan stroke. Oleh karena itu, untuk menjaga pola hidup sehat, pembatasan asupan garam sama pentingnya dengan mengonsumsi buah dan sayur,” papar dr. Johanes dalam acara Ajinomoto Indonesia Media Appreciation Day yang digelar secara daring, Selasa (15/2/2022).
Berlatar hal tersebut, program Bijak Garam diangkat oleh PT Ajinomoto Indonesia. Program ini merupakan solusi cermat untuk mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.
Head of Public Relation Department PT Ajinomoto Indonesia Grant Senjaya memaparkan, berdasarkan data Riskesdas 2018, 21,8% masyarakat Indonesia mengalami obesitas. Angka tersebut diprediksi akan meningkat pada 2030 menjadi 40%.
"Artinya hampir 1 dari 2 orang dewasa Indonesia akan mengalami obesitas. Kondisi ini harus segera ditangani, karena obesitas dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes," papar Grant.
Grant menambahkan, garam memang memiliki manfaat bagi tubuh yakni menjaga keseimbangan cairan di tubuh serta berperan dalam menjaga fungsi saraf dan otot. Namun, makanan dengan kandungan garam yang tinggi cenderung membuat orang makan berlebih sehingga mengalami obesitas.
WHO sendiri sudah memberikan batasan aman dalam mengonsumsi garam per hari untuk orang dewasa, yaitu 5 gram atau kurang dari 1 sendok teh. Sementara orang Indonesia mengonsumsi garam lebih dari itu.
tulis komentar anda