Mafia Karantina dan Visa di Bali Marak, Menparekraf Sandiaga Uno: Mencoreng Pariwisata Indonesia

Selasa, 22 Februari 2022 - 13:50 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi tentang kabar maraknya mafia karantina dan pengurusan visa cepat untuk liburan di Bali. Foto/Dok.Sindonews
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi tentang kabar maraknya mafia karantina dan pengurusan visa cepat untuk liburan di Bali.

“Gubernur Bali membenarkan dan melaporkan adanya mafia karantina di Bali dan permainan e-visa,” kata Sandiaga Uno seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (22/2/2022).

Terkait dengan adanya mafia karantina dan visa tersebut, Sandiaga Uno turut menyayangkan. Sebab, hal tersebut dapat merugikan dan mencoreng pariwisata Indonesia.



“Banyak laporan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) WNA yang merasa dirugikan oleh oknum yang diduga melakukan praktik ‘mafia karantina’. Perbuatan oknum tersebut selain merugikan para PPLN WNA juga mencoreng pariwisata Indonesia di mata dunia,” ujarnya.



Sandiaga mengatakan, menindaklanjuti hal ini, Kemenparekraf bersama instansi terkait akan mengusut tuntas dan memberikan sanksi berat kepada para pelaku.

"Dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Bali dan membahas masalah ini dengan Gubernur Bali. Kami juga akan tegas mengusut tuntas dan kami akan memberikan sanksi yang berat bagi para pelanggar atau pelaku mafia karantina dan mafia visa,” kata Sandiaga.

Dia menjelaskan, pihak Bareskrim dan Polri juga telah membentuk tim khusus untuk penyelidikan. “Karena ini pesan khusus Presiden agar citra pariwisata kita terjaga,” ungkap dia.

Di samping itu, Kemenparekraf bersama dengan sejumlah K/L seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas COVID-19, Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan, hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), saat ini juga sedang membentuk help desk bagi wisatawan mancanegara. Adanya help desk ini bertujuan agar tidak terjadi masalah serupa ke depannya.
(hri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More