Mengenai Kualitas Udara, Masyarakat Masih Banyak yang Salah Kaprah
Kamis, 03 Maret 2022 - 14:33 WIB
"Hal ini sekaligus jadi indikasi betapa pentingnya meningkatkan pengetahuan dan edukasi masyarakat agar upaya bersama untuk mewujudkan kualitas udara yang lebih baik. Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, komunitas, dan pemerintah, untuk dapat bersama-sama peduli terhadap dampak polusi udara bagi kita," tutur Novita.
Dalam kesempatan yang sama, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas, Piotr Jakubowski menyampaikan, hasil riset Nafas menunjukkan pemberlakuan PPKM selama pandemi Covid-19 pada 2021 ternyata juga tidak mengurangi polusi udara ataupun memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
"Juni bulan di mana PPKM sudah mulai diperketat dikarenakan meledaknya kasus Covid di Indonesia. Namun, tidak ada satu hari pun pada Juni yang mencapai kategori udara baik," terangnya.
Menurut Piotr, buruknya kualitas udara selama PPKM Darurat menunjukkan jika kendaraan bermotor bukanlah satu-satunya sumber masalah dalam polusi udara.
"Cuaca yang minim intensitas hujan deras dan berangin kencang juga berpengaruh terhadap buruknya kualitas udara selama PPKM darurat," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas, Piotr Jakubowski menyampaikan, hasil riset Nafas menunjukkan pemberlakuan PPKM selama pandemi Covid-19 pada 2021 ternyata juga tidak mengurangi polusi udara ataupun memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
"Juni bulan di mana PPKM sudah mulai diperketat dikarenakan meledaknya kasus Covid di Indonesia. Namun, tidak ada satu hari pun pada Juni yang mencapai kategori udara baik," terangnya.
Menurut Piotr, buruknya kualitas udara selama PPKM Darurat menunjukkan jika kendaraan bermotor bukanlah satu-satunya sumber masalah dalam polusi udara.
Baca Juga
"Cuaca yang minim intensitas hujan deras dan berangin kencang juga berpengaruh terhadap buruknya kualitas udara selama PPKM darurat," lanjutnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda