Varian Omicron BA.3, Kenali Gejala dan Keparahannya
Senin, 07 Maret 2022 - 06:41 WIB
JAKARTA - Varian Omicron saat ini memiliki sub-varian BA.1, BA.2, BA.3, dan B.1.1.529. Di mana sub-varian BA.1 mendominasi hingga saat ini, dan para ilmuwan akhir-akhir ini memperingatkan tentang sub-varian BA.2. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menunjukkan bahwa ada sublineage Omicron BA.3 lainnya.
Infectious Disease Epidemiologist dan Covid-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove menyatakan bahwa tingkat keparahan subvarian BA.2 dan BA.1 dari Omicron serupa. Selain itu, ada juga garis keturunan BA.3 di antara semua garis keturunan Omicron.
Menurut data WHO, Omicron meliputi garis keturunan Pango B.1.1.529 dan garis keturunan Pango BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3. Kehadiran sublineage BA.3 juga dikonfirmasi dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology pada 18 Januari 2022.
Sublineage BA.3 awalnya ditemukan di barat laut Afrika Selatan. Menurut penelitian, hanya 0,013 persen dari total sekuens genom yang diunggah ke database GISAID pada 11 Januari 2022, adalah subvarian BA.3 Omicron, dengan BA.1 menjadi yang paling umum.
Studi ini juga menemukan bahwa BA.3 memiliki mutasi yang lebih sedikit daripada BA.1 dan berteori bahwa hilangnya mutasi dapat menjadi salah satu alasan tingkat infeksi BA.3 yang lebih rendah.
Studi telah melabeli BA.3 sebagai garis keturunan Omicron dengan jumlah anggota paling sedikit. Dampak suatu varian virus terhadap tubuh manusia ditentukan oleh bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus tersebut.
Di antara semua varian virus corona yang ditemukan sejauh ini, Omicron dianggap yang paling ringan. Ada lebih sedikit rawat inap selama gelombang ketiga, yang sebagian besar disebabkan oleh subvarian BA.1-nya. Varian ini, di sisi lain, menyebar dengan cepat.
Sementara sedikit yang diketahui tentang tingkat keparahan efek tiga sub varian. Jelas bahwa varian ini memiliki efek yang sama karena memiliki varian induk yang sama.
Dilansir dari The Health Site, Senin (7/3/2022) gejala Omicron BA.3, sama seperti gejala umum Omicron termasuk sakit tenggorokan, pilek, bersin, sakit kepala, nyeri tubuh dan demam ringan.
Infectious Disease Epidemiologist dan Covid-19 Technical Lead WHO, Maria Van Kerkhove menyatakan bahwa tingkat keparahan subvarian BA.2 dan BA.1 dari Omicron serupa. Selain itu, ada juga garis keturunan BA.3 di antara semua garis keturunan Omicron.
Menurut data WHO, Omicron meliputi garis keturunan Pango B.1.1.529 dan garis keturunan Pango BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3. Kehadiran sublineage BA.3 juga dikonfirmasi dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology pada 18 Januari 2022.
Sublineage BA.3 awalnya ditemukan di barat laut Afrika Selatan. Menurut penelitian, hanya 0,013 persen dari total sekuens genom yang diunggah ke database GISAID pada 11 Januari 2022, adalah subvarian BA.3 Omicron, dengan BA.1 menjadi yang paling umum.
Baca Juga
Studi ini juga menemukan bahwa BA.3 memiliki mutasi yang lebih sedikit daripada BA.1 dan berteori bahwa hilangnya mutasi dapat menjadi salah satu alasan tingkat infeksi BA.3 yang lebih rendah.
Studi telah melabeli BA.3 sebagai garis keturunan Omicron dengan jumlah anggota paling sedikit. Dampak suatu varian virus terhadap tubuh manusia ditentukan oleh bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus tersebut.
Di antara semua varian virus corona yang ditemukan sejauh ini, Omicron dianggap yang paling ringan. Ada lebih sedikit rawat inap selama gelombang ketiga, yang sebagian besar disebabkan oleh subvarian BA.1-nya. Varian ini, di sisi lain, menyebar dengan cepat.
Sementara sedikit yang diketahui tentang tingkat keparahan efek tiga sub varian. Jelas bahwa varian ini memiliki efek yang sama karena memiliki varian induk yang sama.
Baca Juga
Dilansir dari The Health Site, Senin (7/3/2022) gejala Omicron BA.3, sama seperti gejala umum Omicron termasuk sakit tenggorokan, pilek, bersin, sakit kepala, nyeri tubuh dan demam ringan.
(dra)
tulis komentar anda