Mengenal White Day, Hari Balas Hadiah Valentine di Jepang
Senin, 14 Maret 2022 - 15:32 WIB
JAKARTA - Pada 14 Maret, Jepang merayakan White Day . Ini merupakan hari di mana pria memberikan hadiah kembali kepada wanita sebagai penghargaan atas apa yang mereka terima di Hari Valentine .
Dilansir dari Matcha JP, Senin (14/3/2022) pada Hari Valentine di Jepang, wanita biasanya memberikan hadiah cokelat kepada pria yang mereka cintai atau hargai. Tidak ada pertukaran hadiah.
Namun, bulan berikutnya, pria membalas budi dengan memberi kembali. Pada 1960-an, ketika Hari Valentine pertama kali datang ke Jepang, tidak lazim bagi pria yang menerima cokelat untuk membalas budi sama sekali.
Namun, gagasan untuk memberikan hadiah yang berbeda sebagai imbalan mulai menyebar. Namun, nama White Day belum digunakan saat itu. Penggunaan istilah White Day pertama kali pada 1980.
Sebuah toko gula-gula bernama Ishimura Mansei-do dan Asosiasi Industri Kue Nasional mulai mengacu pada 14 Maret sebagai White Day, dan dari sana acara tersebut menyebar ke seluruh negeri. Hari ini juga dirayakan di luar Jepang, terutama di Korea Selatan dan Taiwan, serta beberapa bagian China.
Ada banyak teori seputar asal usul nama tersebut, tetapi alasannya tampaknya karena putih melambangkan ketulusan, dan usia muda cenderung menggunakannya dalam ungkapan cinta.
Memberi cokelat di Hari Valentine adalah hal biasa. Kebanyakan orang memberikan hal-hal seperti marshmallow, kue dan permen saat White Day. Namun, setiap makanan manis memiliki konotasi yang berbeda, dan harus dipilih dengan hati-hati.
Sebelum White Day muncul pada 1970-an, marshmallow sangat populer. Khususnya cokelat berbalut marshmallow konon melambangkan perasaan si wanita (cokelat) kembali berbalut cinta tulus (marshmallow). Baru-baru ini, karena fakta bahwa marshmallow meleleh dan larut, arti menjadi berubah yakni melambangkan ketidak sukaan.
Dilansir dari Matcha JP, Senin (14/3/2022) pada Hari Valentine di Jepang, wanita biasanya memberikan hadiah cokelat kepada pria yang mereka cintai atau hargai. Tidak ada pertukaran hadiah.
Namun, bulan berikutnya, pria membalas budi dengan memberi kembali. Pada 1960-an, ketika Hari Valentine pertama kali datang ke Jepang, tidak lazim bagi pria yang menerima cokelat untuk membalas budi sama sekali.
Namun, gagasan untuk memberikan hadiah yang berbeda sebagai imbalan mulai menyebar. Namun, nama White Day belum digunakan saat itu. Penggunaan istilah White Day pertama kali pada 1980.
Sebuah toko gula-gula bernama Ishimura Mansei-do dan Asosiasi Industri Kue Nasional mulai mengacu pada 14 Maret sebagai White Day, dan dari sana acara tersebut menyebar ke seluruh negeri. Hari ini juga dirayakan di luar Jepang, terutama di Korea Selatan dan Taiwan, serta beberapa bagian China.
Ada banyak teori seputar asal usul nama tersebut, tetapi alasannya tampaknya karena putih melambangkan ketulusan, dan usia muda cenderung menggunakannya dalam ungkapan cinta.
Memberi cokelat di Hari Valentine adalah hal biasa. Kebanyakan orang memberikan hal-hal seperti marshmallow, kue dan permen saat White Day. Namun, setiap makanan manis memiliki konotasi yang berbeda, dan harus dipilih dengan hati-hati.
Sebelum White Day muncul pada 1970-an, marshmallow sangat populer. Khususnya cokelat berbalut marshmallow konon melambangkan perasaan si wanita (cokelat) kembali berbalut cinta tulus (marshmallow). Baru-baru ini, karena fakta bahwa marshmallow meleleh dan larut, arti menjadi berubah yakni melambangkan ketidak sukaan.
tulis komentar anda