Sandiaga Uno Soal Polemik Paris Fashion Week: Tak Satu Rupiah Pun Dana dari Pemerintah
Senin, 14 Maret 2022 - 21:40 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi soal polemik Paris Fashion Week 2022, di mana diikuti dan diduga diklaim oleh sejumlah brand lokal Tanah Air. Di mana event tersebut, berbeda dengan Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).
Akibatnya tak hanya netizen saja yang mempertanyakan kevalidannya. Namun berbagai pihak, khususnya yang berkaitan dengan dunia fesyen ikut mengkritik. Bahkan dinilai pemerintah membuang sia-sia anggaran, untuk memberi modal kepada mereka yang berangkat ke Paris.
Sandiaga menjelaskan, bahwa pihaknya tidak mengeluarkan dana atau membiayai para jenama-jenama brand-brand lokal yang diduga mengklaim mengikuti Paris Fashion Week 2022 tersebut.
"Tak satu rupiah-pun dana dari pemerintah, melalui Kemenparekraf yang membiayai kunjungan dari jenama-jenama tersebut di Paris," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing (WFB) secara virtual, Senin (14/03/22).
Lebih lanjut, kata Sandiaga, Kemenparekraf sendiri tengah menjalankan tugas dan fungsi untuk membina, serta mendorong para jenama-jenama yang mana merupakan talenta terbaik bangsa. Sandiaga juga menilai, ini bukan sekadar gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Melainkan, go internasional dan go global.
Sandiaga memberikan contoh, pada tahun lalu Kemenparekraf memfasilitasi sebagian ke New York di Time Square. Di mana salah satu brand fesyen Indonesia berkesempatan tampil di acara tersebut. Begitu juga beberapa jenama di tahun ini, berkolaborasi dengan berbagai pihak di Paris.
"Tapi kami, memfasilitasinya dari segi memberi semangat dan inspirasi, memfasilitasi komunikasi dengan KBRI, pengurusan VISA," terangnya.
Sandiaga menambahkan, dukungan dari Kemenparekraf pada produk lokal untuk go international ini, bukanlah yang pertama. Namun di sisi lain, pihaknya juga kini sedang fokus terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di era yang baru.
"Spesifik kali ini karena memang fokus kita pada penanganan pandemi, dan bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi, sebagian dari jenama – jenama ini perlu kita apresiasi, karena mereka ikut berkontribusi dari segi peningkatan ekspor, produk ekonomi kreatif kita yang tahun lalu menembus 21 miliar dollar AS," ujarnya.
Akibatnya tak hanya netizen saja yang mempertanyakan kevalidannya. Namun berbagai pihak, khususnya yang berkaitan dengan dunia fesyen ikut mengkritik. Bahkan dinilai pemerintah membuang sia-sia anggaran, untuk memberi modal kepada mereka yang berangkat ke Paris.
Sandiaga menjelaskan, bahwa pihaknya tidak mengeluarkan dana atau membiayai para jenama-jenama brand-brand lokal yang diduga mengklaim mengikuti Paris Fashion Week 2022 tersebut.
"Tak satu rupiah-pun dana dari pemerintah, melalui Kemenparekraf yang membiayai kunjungan dari jenama-jenama tersebut di Paris," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing (WFB) secara virtual, Senin (14/03/22).
Baca Juga
Lebih lanjut, kata Sandiaga, Kemenparekraf sendiri tengah menjalankan tugas dan fungsi untuk membina, serta mendorong para jenama-jenama yang mana merupakan talenta terbaik bangsa. Sandiaga juga menilai, ini bukan sekadar gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Melainkan, go internasional dan go global.
Sandiaga memberikan contoh, pada tahun lalu Kemenparekraf memfasilitasi sebagian ke New York di Time Square. Di mana salah satu brand fesyen Indonesia berkesempatan tampil di acara tersebut. Begitu juga beberapa jenama di tahun ini, berkolaborasi dengan berbagai pihak di Paris.
"Tapi kami, memfasilitasinya dari segi memberi semangat dan inspirasi, memfasilitasi komunikasi dengan KBRI, pengurusan VISA," terangnya.
Sandiaga menambahkan, dukungan dari Kemenparekraf pada produk lokal untuk go international ini, bukanlah yang pertama. Namun di sisi lain, pihaknya juga kini sedang fokus terhadap pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di era yang baru.
"Spesifik kali ini karena memang fokus kita pada penanganan pandemi, dan bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi, sebagian dari jenama – jenama ini perlu kita apresiasi, karena mereka ikut berkontribusi dari segi peningkatan ekspor, produk ekonomi kreatif kita yang tahun lalu menembus 21 miliar dollar AS," ujarnya.
(hri)
tulis komentar anda