Asosiasi Pengrajin Tempe Wilayah Pantai Timur AS Dukung Tempe Goes to UNESCO

Selasa, 22 Maret 2022 - 09:17 WIB
Asosiasi Pengrajin Tempe Wilayah Pantai Timur Amerika Serikat (East Coast Tempeh Makers Association-ECTMA) menyambut baik dan mendukung sepenuhnya rencana pengusulan tempe menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia di UNESCO. Foto/Ist
JAKARTA - Asosiasi Pengrajin Tempe Wilayah Pantai Timur Amerika Serikat (East Coast Tempeh Makers Association-ECTMA) menyambut baik dan mendukung sepenuhnya rencana pengusulan tempe menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia untuk masuk ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH)-UNESCO.

Masuknya tempe sebagai WBTB (Intangible Cultural Heritage) UNESCO, tidak hanya akan menjadikan tempe diakui sebagai WBTB UNESCO asal Indonesia, namun juga akan dapat membantu mengangkat nilai ekonomi tempe sebagai produk berbahan dasar nabati (plant-based food) yang saat ini sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat pecinta plant-based food.



ECTMA juga siap untuk mensukseskan misi pemerintah Indonesia untuk menjadikan tempe sebagai WBTB UNESCO, sekaligus melengkapi daftar WBTB UNESCO asal Indonesia, yaitu: Kesenian Wayang (2008), Keris (2008), Batik (2009), Pendidikan dan pelatihan batik (2009), Angklung (2010), Tari Saman (2011), Noken (2012), Tiga genre tari tradisional Bali (2015), Kapal Pinisi (2017), Pencak Silat (2019), Pantun (2020), dan Gamelan (2021).

Dalam rangka mendukung suksesnya misi menjadikan tempe sebagai WBTB UNESCO, ECTMA menekankan pentingnya menjaga dan mengawal bersama misi besar ini.



Hal ini bertujuan agar misi menduniakan tempe sebagai WBTB Indonesia tidak terganggu oleh hal-hal yang berpotensi merugikan citra tempe sebagai plant-based food kebanggaan Indonesia.
(hri)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More