WHO Pantau Subvarian Baru BA.4 dan BA.5, Saudara Omicron
Selasa, 12 April 2022 - 13:54 WIB
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan tengah memantau subvarian baru bernama BA.4 dan BA.5. Ini merupakan varian saudara dari varian BA.1 Omicron asli.
Dilansir dari Reuters, Selasa (12/4/2022) WHO saat ini tengah menilai varian tersebut apakah lebih menular atau berbahaya dari sebelumnya.
"Mulai melacak mereka karena mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada kekebalan," kata WHO.
Hanya beberapa lusin kasus BA.4 dan BA.5 telah dilaporkan ke database GISAID global. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu bahwa BA.4 telah ditemukan di Afrika Selatan, Denmark, Botswana, Skotlandia.
Sementara di Inggris, varian ini sudah terlacak sejak 10 Januari hingga 30 Maret. Semua kasus BA.5 berada di Afrika Selatan pada minggu lalu, tetapi kini kementerian kesehatan Botswana mengatakan telah mengidentifikasi empat kasus BA.4 dan BA.5.
Di mana semua pasien yang terinfeksi adalah mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun dan telah divaksinasi penuh dan mengalami gejala ringan.
Di sisi lain, virus bermutasi sepanjang waktu tetapi hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuannya untuk menyebar atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Misalnya, BA.2 sekarang mewakili hampir 94 persen dari semua kasus dan lebih menular daripada saudara kandungnya. Namun, bukti sejauh ini menunjukkan varian itu tidak menyebabkan penyakit parah.
Dilansir dari Reuters, Selasa (12/4/2022) WHO saat ini tengah menilai varian tersebut apakah lebih menular atau berbahaya dari sebelumnya.
"Mulai melacak mereka karena mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada kekebalan," kata WHO.
Hanya beberapa lusin kasus BA.4 dan BA.5 telah dilaporkan ke database GISAID global. Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu bahwa BA.4 telah ditemukan di Afrika Selatan, Denmark, Botswana, Skotlandia.
Sementara di Inggris, varian ini sudah terlacak sejak 10 Januari hingga 30 Maret. Semua kasus BA.5 berada di Afrika Selatan pada minggu lalu, tetapi kini kementerian kesehatan Botswana mengatakan telah mengidentifikasi empat kasus BA.4 dan BA.5.
Di mana semua pasien yang terinfeksi adalah mereka yang berusia 30 hingga 50 tahun dan telah divaksinasi penuh dan mengalami gejala ringan.
Di sisi lain, virus bermutasi sepanjang waktu tetapi hanya beberapa mutasi yang memengaruhi kemampuannya untuk menyebar atau menghindari kekebalan sebelumnya dari vaksinasi atau infeksi, atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Misalnya, BA.2 sekarang mewakili hampir 94 persen dari semua kasus dan lebih menular daripada saudara kandungnya. Namun, bukti sejauh ini menunjukkan varian itu tidak menyebabkan penyakit parah.
(dra)
tulis komentar anda