Meski Penularannya Tidak Secepat Covid-19, Masyarakat Diimbau Tetap Waspadai Hepatitis Misterius
Jum'at, 13 Mei 2022 - 10:42 WIB
JAKARTA - Kemunculan hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak membuat banyak orang tua khawatir. Terlebih, data-data kesehatan sejauh ini menunjukkan, pasien anak memerlukan transplantasi hati, hingga beberapa di antaranya meninggal dunia.
Akan tetapi, menurut epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, penularan hepatitis misterius tidak secepat Covid-19. Masyarakat pun diimbau tidak perlu panik, tapi tetap waspada.
"Penularan penyakit hepatitis misterius tidak secepat Covid-19," ungkap Dicky Budiman pada MNC Portal, Jumat (13/5/2022).
Dalam pemaparannya, Dicky mengutarakan, walau sama-sama bisa menular lewat udara, tapi virus hepatitis misterius tidak sekuat Covid-19.
Seperti diketahui, Covid-19 punya karakteristik penyebaran lewat udara dan orang yang terpapar asimptomatik. Itu yang membuat penularan Covid-19 sangat cepat.
Meski tidak begitu cepat menular, Dicky meminta kepada masyarakat agar tetap patuh menjalani protokol kesehatan, termasuk di dalamnya memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak memegang benda umum.
Selain itu, Dicky juga mengimbau para orang tua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi si kecil harusnya bergizi dan bersih. Pasalnya, hepatitis misterius juga bisa masuk dan menyerang tubuh lewat sistem pencernaan.
"Upaya pencegahan harus dilakukan sekarang oleh semua orang, khususnya pada anak-anak. Peran orang tua sangat penting di kasus hepatitis misterius ini," jelas dia.
Dicky juga menyampaikan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus dibiasakan kepada anak sejak dini. Ini amat penting karena bisa mencegah anak dari bahaya penyakit.
"Ada atau tidaknya pandemi Covid-19 atau hepatitis misterius, orang tua harus aktif mengajarkan pada anak hidup bersih dan sehat. Orang tua harus jadi contoh anaknya, dengan begitu proteksi diri jadi lebih baik karena kebiasaan menjaga kebersihan sudah dipupuk sejak kecil," tutupnya.
Akan tetapi, menurut epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, penularan hepatitis misterius tidak secepat Covid-19. Masyarakat pun diimbau tidak perlu panik, tapi tetap waspada.
"Penularan penyakit hepatitis misterius tidak secepat Covid-19," ungkap Dicky Budiman pada MNC Portal, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga
Dalam pemaparannya, Dicky mengutarakan, walau sama-sama bisa menular lewat udara, tapi virus hepatitis misterius tidak sekuat Covid-19.
Seperti diketahui, Covid-19 punya karakteristik penyebaran lewat udara dan orang yang terpapar asimptomatik. Itu yang membuat penularan Covid-19 sangat cepat.
Meski tidak begitu cepat menular, Dicky meminta kepada masyarakat agar tetap patuh menjalani protokol kesehatan, termasuk di dalamnya memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak memegang benda umum.
Selain itu, Dicky juga mengimbau para orang tua untuk memastikan makanan yang dikonsumsi si kecil harusnya bergizi dan bersih. Pasalnya, hepatitis misterius juga bisa masuk dan menyerang tubuh lewat sistem pencernaan.
"Upaya pencegahan harus dilakukan sekarang oleh semua orang, khususnya pada anak-anak. Peran orang tua sangat penting di kasus hepatitis misterius ini," jelas dia.
Dicky juga menyampaikan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus dibiasakan kepada anak sejak dini. Ini amat penting karena bisa mencegah anak dari bahaya penyakit.
"Ada atau tidaknya pandemi Covid-19 atau hepatitis misterius, orang tua harus aktif mengajarkan pada anak hidup bersih dan sehat. Orang tua harus jadi contoh anaknya, dengan begitu proteksi diri jadi lebih baik karena kebiasaan menjaga kebersihan sudah dipupuk sejak kecil," tutupnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda